Sukses

Arus Balik Via Limbangan-Malangbong Macet Parah, Pemudik Pasrah

Perjalanan arus balik lebaran 2023 dinilai lebih parah dibanding tahun lalu pada momen yang sama, selain antrean kendaraan lebih panjang, waktu jeda one way dinilai lebih singkat.

Liputan6.com, Garut - Arus balik lebaran 2023 dari Tasikmalaya menuju Bandung dan sekitarnya via jalur nasional III Limbangan-Malangbong, Garut, Jawa Barat, padat merayap dari kedua belah arah. Beruntung, petugas sigap menerapkan strategi CB one way hingga beberapa kali di jalur itu.

Ajeng, pemudik asal Cilegon, Banten, menyatakan, kepadatan lalu lintas arus balik lebaran 2023 mulai dirasakan sejak pagi hari, sejak memulai perjalanan dari Tasikmalaya sekitar pukul 05.00 WIB pagi hari.

“Macet parah, siang ini baru sampai sini, padahal biasanya kami sudah sampai,” ujar dia, sambil menujukkan jam di tangannya pada pukul 10.00 WIB menjelang siang, Senin (24/4/2023).

Menurutnya, perjalanan arus balik lebaran 2023 dinilai lebih parah dibanding tahun lalu pada momen yang sama, selain antrian kendaraan lebih panjang, waktu jeda one way dinilai lebih singkat.

“Lebih lancar saat mudik dibanding saat balik arus balik saat ini,” ujar dia meradang bersama anggota keluarga lainnya.

Hal senada disampaikan Asep, pemudik balik lainnya. Menurutnya, arus balik lebaran 2023 via jalur Limbangan-Malangbong lebih padat dibanding saat pertama kali mudik sepekan lalu.

“Saya berangkat dari Tasikmalaya lima jam lalu, siang ini baru sampe Limbangan ini,” ujar dia sambil membetulkan ransel motornya.

Menggunakan kendaraan roda dua, ia terpaksa menepi setelah petugas jaga menerapkan CB one way untuk mengurai kemacetan panjang menuju barat atau Bandung sekitarnya.

“Kami patuhi instruksi petugas saja, lagian semuanya juga terkena macet,” ujar dia.

Data Dinas Perhubungan Garut mencatat, angka arus balik 2023 mulai menunjukan kenaikan sejak H plus 2 lebaran hari ini. Tercatat sebanyak sebanyak 27.904 kendaraan melintasi Limbangan-Malangbong menuju Bandung dan sekitarnya.

Sementara, arus mudik atau dari barat menuju timur, khususnya Tasikmalaya hanya tercatat sebanyak 19.652 unit kendaraan dengan mayoritas kendaraan roda dua.