Sukses

Warga Gorontalo Curhat Cuaca Sangat Panas: Mudah-mudahan Gak Berlarut-larut, Kasihan Petani

Salah satunya di Provinsi Gorontalo, suhu cahaya matahari yang mencapai 38 derajat sangat dirasakan warga Gorontalo.

 

Liputan6.com, Gorontalo - Warga di Gorontalo mengeluhkan cuaca terasa sangat panas dari biasanya. Suhu panas bahkan pernah mencapai 38 derajat Celcius. Cuaca panas tersebut dirasakan warga sejak pertengahan bulan Ramadhan kemarin.

Rizal, seorang warga Gorontalo kepada Liputan6.com mengatakan, sebelumnya belum pernah cuaca sepanas saat ini di Gorontalo.

Menurut Rizal, suhu panas tersebut tidak biasanya terjadi. Khusus di Gorontalo sendiri, meskipun musim kemarau, tetapi panasnya tidak seperti sekarang ini yang sangat terasa.

"Sering terjadi kemarau, tapi tidak ada yang sepanas ini. Kami juga heran atau mungkin pengaruh pemanasan Global ya?" tuturnya.

Rizal sendiri mengaku, panasnya suhu udara di Gorontalo tersebut membuat puasa ramadan kemarin sangat terasa. Mereka lebih mudah dehidrasi ketika beraktivitas di luar rumah.

"Memang sangat terasa puasa kami. Suhu panas membuat kami cepat haus" ungkapnya.

"Mudah-mudahan suhu panas ini tidak berlarut-larut, kasihan petani yang tidak bisa menggarap lahan karena terjadi kekeringan," imbuhnya.

 

2 dari 2 halaman

 Penjelasan BMKG

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI mengumumkan bahwa gelombang panas ekstrem yang melanda Asia sebenarnya tidak terjadi di Indonesia dalam keterangan resmi bertajuk "Gelombang Panas Asia Masih Berlangsung, Namun Tidak Terjadi di Indonesia" yang dirilis 25 April 2023.

BMKG menyebut jika ditinjau secara lebih mendalam lewat karakteristik fenomena maupun indikator pengamatan suhu, fenomena udara panas di Indonesia tidak memenuhi kriteria dari suatu kondisi gelombang panas.

"Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun," ujar BMKG melalui siaran pers yang dikutip Selasa, (25/4/2023).

"Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," sambung BMKG.

Berdasarkan indikator statistik suhu, lonjakan maksimum yang terjadi di Indonesia mencapai 37,2 derajat Celcius. Suhu panas tertinggi terekam dalam pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada 17 April 2023.

"Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36 derajat Celcius di beberapa lokasi," kata BMKG.