Sukses

Gara-gara Lupa Tutup Lubang Buang, Perahu Nelayan Warga Gunungkidul Nyaris Tenggelam

Nasib naas dialami Pahing Warga Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta pada rabu (26/4/23) siang. Perahu jukungnya nyaris tenggelam saat hendak mencari ikan dilaut.

Liputan6.com, Gunungkidul - Nasib nahas dialami Pahing Warga Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta pada Rabu (26/4/23) siang. Perahu jukung yang mereka tumpangi nyaris tenggelam saat hendak mencari ikan di laut.

Dari keterangannya, Pahing mengatakan bahwa dia bersama 2 kru kapal sudah bersiap-siap untuk melakukan aktivitas melaut. Saat berangkat dari Pantai Drini, kapal tersebut mengalami kendala mesin sehingga harus berlabuh di Pantai Ngandong berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi pertama.

Saat berlabuh, kedua kru kapal tersebut terlihat membetulkan mesin dan mengecek bahan bakar. Tak hanya itu, kru kapal juga sempat membuka penutup bawah kapal untuk mengurangi air yang ada di dalam.

“Jadi tiba-tiba ngadat mesinnya, kita sandar di Ngandong dan menguras air dalam perahu,” kata Pahing.

Sekitar pukul 10:00 WIB, dia bersama para kru kemudian mendorong perahu ke bibir pantai. Mesin yang telah diperbaiki kemudian dihidupkan dan memulai perjalanan melaut.

Namun tak berselang lama, dari darat oleh Tim SAR terlihat bahwa perahu yang ditumpangi Pahing sedikit demi sedikit tenggelam. Menyadari hal tersebut, tim SAR kemudian mempersiapkan perahu untuk mengevakuasi.

Dalam persiapan evakuasi, Pahing kemudian melambaikan tangan meminta pertolongan ke darat. Hingga, Tim SAR dibantu dengan nelayan lain menghampiri perahu yang nyaris tenggelam.

“Aair itu masuk ke perahu pelan-pelan, sampai sekitar 600 meter dari bibir pantai, sudah penuh air di dalam perahu,” ujarnya.

Sementara itu, Sakim anggota Tim SAR Satlinmas Korwil II mengatakan bahwa ketiga penumpang perahu tersebut selamat meski harus melompat ke laut guna mengurangi beban perahu. Hingga Tim SAR datang dan mengangkat mereka.

“Saat kami datang, ketiganya sudah keluar dari perahu sambil memegangi perahu,” kata dia.

Selain mengevakuasi kru kapal, lanjut Sakim, ia juga menambatkan tali ke perahu yang nyaris tenggelam tersebut dengan tali panjang. Tali tersebut kemudian ditarik perlahan ke daratan.

Warga berserta nelayan lain yang menunggu di bibir pantai kemudian menghampiri tali dan menarik perahu tersebut. Meski berat karena terisi air, perahu berhasil dievakuasi setelah 30 menit kemudian.

“Jadi ditarik tali panjang, dibantu warga dievakuasi menuju pantai,” jelasnya.

Sesampai di pantai, diketahui bahwa penyebab perahu jukung milik korban nyaris tenggelam terjadi karena lupa menutup lubang buang yang berada di bawah perahu. Sehingga, dengan cepat air memenuhi badan perahu.

“Jadi penutupnya itu lupa, ndak dipasang, air masuk dari situ. Beruntung masih dekat dengan pantai jadi masih bisa diselamatkan,” terangnya.

Atas kejadian tersebut, korban tak mengalami kerugian hanya mesin perahu rudak karena terendam air. Untuk peralatan nelayan lainnya masih dapat digunakan kembali.