Sukses

Awas Bahaya Paparan Ultra Violet di Bandung Raya Akibat Kemarau Dasarian II Mei

BMKG mengingatkan potensi yang menyerang kesehatan tubuh terutama yang terkait dengan paparan sinar ultraviolet.

Liputan6.com, Bandung - Menjelang dimulainya musim kemarau di wilayah Bandung raya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi yang menyerang kesehatan tubuh terutama yang terkait dengan paparan sinar ultraviolet (UV).

"Sebagaimana telah dirilis sebelumnya oleh BMKG, bahwa wilayah Bandung raya diprediksi akan memasuki musim kemarau pada sekitar dasarian II Mei 2023 yang akan datang. Memasuki musim kemarau tidak berarti bencana hidrometeorologi akan berkurang, namun yang akan terjadi adalah jenis bencana yang akan terjadi berbeda," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas I Bandung Teguh Rahayu dalam keterangan tertulis, Rabu (26/4/2023).

Pada musim kemarau ini sebagaimana telah dirilis oleh BMKG, kemungkinan besar sebagian besar wilayah Indonesia akan bersifat lebih kering daripada normalnya.

Oleh karena itu potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi adalah kekeringan atau kekurangan pasokan air bersih, karhutla, dan juga berpotensi menyerang kesehatan tubuh terutama yang terkait dengan paparan sinar ultraviolet (UV).

Terkait dengan paparan sinar UV, Rahayu menyebutka  besarnya paparan sinar UV yang sampai ke permukaan bumi atau dirasakan oleh manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

- Sudut datang sinar matahari, semakin tegak sudutnya semakin banyak sinar UV yang masuk.

- Posisi lintang, semakin ke arah kutub semakin sedikit sinar UV yang mencapai permukaan bumi.

- Tutupan awan, semakin banyak tutupan awan yang terjadi maka semakin sedikit sinar UV yang mencapai permukaan.

- Elevasi, semakin tinggi elevasi suatu wilayah maka semakin besar sinar UV yang mencapai permukaan.

- Lapisan ozon, semakin banyak lapisan ozon di atmosfer maka semakin sedikit sinar UV yang menembus atmosfer.

- Pemantulan permukaan bumi, semakin dapat memantulkan cahaya suatu permukaan semakin sedikit sinar UV.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waktu Paparan Sinar UV

Berdasarkan data yang dimiliki oleh BMKG, diketahui bahwa paparan sinar UV tertinggi atau nilai maksimum di wilayah Indonesia terjadi pada pukul 10:00-16:00. Oleh karena itu terekspos oleh sinar UV pada jam tersebut berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Berikut adalah dampak buruk dari paparan berkepanjangan sinar UV terhadap kulit atau tubuh manusia:

1. Kesehatan mata terganggu karena paparan sinar UV berkepanjangan

2. Sunburn atau kondisi dimana kulit terbakar matahari.

3. Merusak sistem kekebalan tubuh, sengatan sinar UV dapat mengubah distribusi dan fungsi sel darah putih

4. Fotosensitivitas, paparan UV dapat memicu reaksi alergi.

3 dari 3 halaman

Tips

Dalam meminimalisir dampak paparan sinar UV terhadap kesehatan tubuh, berikut adalah tips yang perlu dilakukan:

- Batasi waktu terpapar sinar matahari, terutama antara pukul 10:00 - 16:00 yang merupakan waktu dimana paparan UV berada pada nilai maksimum.

- Cari tempat teduh, dan pakaian yang dapat melindungi tubuh dari paparan langsung sinar UV.

- Gunakan tabir surya dengan spektrum luas 15 spf atau lebih tinggi.

- Hindari sunlamps dan tanning parlour yang berlebihan.

- Batasi paparan sinar UV pada anak-anak.

- Jaga kadar hidrasi tubuh dengan minum yang cukup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.