4 Jenazah Misterius Korban Dukun Pengganda Uang, 28 Orang Dilaporkan Hilang

Konferensi pers mengenai perkembangan kasus pengusutan kasus pembunuhan Dukun pengganda uang, Mbah Slamet, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Polda Jateng)

Liputan6.com, Semarang - Polisi masih berupaya untuk mengulik identitas sejumlah jenazah korban Tohari alias Mbah Slamet, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dari 12 korban dukun maut yang sudah ditemukan tersebut, baru delapan yang sudah diketahui identitasnya dan jenazahnya sudah diambil pihak keluarga.

"Dari 12 korban, delapan sudah diambil keluarga. Data ante mortem sudah dicocokkan dengan pihak keluarga. Dan dinyatakan benar. Jadi cukup valid identitasnya," kata Kabidhumas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy di Semarang, Rabu (26/4/2023).

Adapun identitas delapan korban dukun pengganda uang yang sudah diambil keluarganya, kata Iqbal, yakni satu jenazah dari Sukabumi atas nama Paryanto, dua jenazah dari Lampung atas nama Irsad dan Wahyu Triningsih, dua jenazah dari Magelang atas nama Theresia dan Okta Ali Abrianto, satu jenazah dari Palembang atas nama Mulyadi Pratama serta dua jenazah dari Lampung atas nama Suheri dan Riani.

"Jadi saat ini masih ada empat jenazah yang belum dikenali identitasnya. Dari 22 warga yang melaporkan kehilangan keluarga, datanya masih belum ada yang cocok dengan hasil identifikasi terhadap empat jenazah tersebut," ungkapnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Evakuasi Dramatis Jenazah Korban Dukun Maut Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara

2 dari 2 halaman

28 Orang Dilaporkan Hilang

Keempat jenazah tersebut setelah diidentifikasi tim DVI Polda Jateng, kata Iqbal dikubur kembali di pemakaman Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

"Kemudian ada pelapor bernama Sugeng yang melaporkan kehilangan keluarga bernama Kuat Santoso. Dia sudah diambil tes DNA nya dan saat ini sedang menunggu hasil Test DNA utk dicocokkan dengan DNA salah satu jenazah korban yang ditemukan," tuturnya

Iqbal menambahkan, saat ini Polres Banjarnegara masih membuka posko pelaporan orang hilang dan pelayanan ante mortem.

"Sejauh ini sudah 22 orang yang laporan kehilangan keluarga. Sedangkan total orang yang dilaporkan hilang ada 28 karena ada enam pelapor yang mengaku kehilangan dua anggota keluarga. Kita berharap kasus ini segera tuntas dan identitas korban yang belum dikenali segera diketahui, sehingga dapat diambil dan dimakamkan keluarganya," pungkasnya.