Sukses

Cerita Personel Gabungan Lebaran Idul Fitri di Lokasi Karhutla untuk Jinakkan Api

Ratusan personel gabungan TNI, Polri dan instansi terkait mendinginkan kebakaran lahan gambut di perbatasan Kota Dumai dengan Kabupaten Bengkalis.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah sepekan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di perbatasan Kabupaten Bengkalis-Kota Dumai berlangsung. Kebakaran sebelum Lebaran Idul Fitri di daerah Tanjung Leban dan Medang Kampai itu sudah melumat 60 hektare lahan gambut.

Ratusan personel gabungan TNI, Polri, Manggala Agni dan instansi terkait diturunkan ke lokasi. Mereka belum pulang ke rumah untuk Lebaran bersama keluarga agar kebakaran lahan tak meluas.

Jika sebelumnya pemadaman dipimpin Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal, giliran Brigjen Kasihan Rahmadi sebagai Wakil Kapolda Riau turun ke lokasi. Bersama pejabat utama dan Kapolres, Rahmadi terus mendinginkan lahan terbakar.

Kabut asap dari kebakaran ini tak terelakkan. Guyuran air dari puluhan mesin pompa air membuat bara mengepulkan asap lalu padam hingga puluhan menit.

Menurut Rahmadi, saat ini sudah 40 hektare lahan terbakar padam. Sisanya masih terus didinginkan dan petugas membuat sekat, mulai dari parit, agar percikan api tak merembet ke gambut yang kering karena musim kemarau.

"Upaya memutuskan jalaran api terus dilakukan, belasan hektare masih didinginkan dan masih mengeluarkan asap," ujar Rahmadi, Kamis petang, 26 April 2023.

Saat ini ada 294 personel gabungan di lokasi. Mereka di lokasi beberapa hari jelang lebaran dan hingga kini masih terus bertahan tanpa pulang ke rumah karena tugas belum selesai.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kewalahan

Saat Ramadan masih berlangsung, petugas yang muslim tetap berpuasa. Hingga akhirnya gema takbir berkumandang sebagai tandak Syawal sudah masuk, petugas tetap berada di lokasi.

"Pendinginan masih dilanjutkan hingga hari ini agar kebakaran tidak meluas dan asapnya tidak mengganggu kualitas udara di Kota Dumai maupun wilayah sekitarnya," imbuh Rahmadi.

Rahmadi mengakui pemadaman api di lahan gambut kering membuat kewalahan. Akses menuju lokasi pemadaman sangat sulit dilalui dengan berjalan kaki karena ditumbuhi semak belukar.

Di lokasi, alat berat dikerahkan membuat jalan perintis untuk memudahkan mobilisasi personel serta alat pemadaman. Juga dibuat parit serta embung sebagai cadangan sumber air untuk pemadaman.

"Tujuannya juga membatasi laju api yang menuju kearah Selatan dan Timur dari bagian lahan yang telah terbakar," jelas Rahmadi.

Rahmadi mengajak dan menghimbau masyarakat berdoa dan melaksanakan Salat Istisqo agar hujan segera turun, khususnya di lokasi karhutla.

Kalaupun hujan tak turun, Satgas Karhutla Polda Riau bersama Satgas Karhutla Polres Dumai dan instansi terkait lainnya akan tetap bertahan melakukan pemadaman dan pendinginan karhutla.

"Kepada seluruh anggota di lapangan agar tetap semangat dan pantang pulang sebelum padam," tegas Rahmadi.