Sukses

Puasa Senin Kamis: Niat dan Keutamaannya

Puasa Senin Kamis diajarkan oleh Rasulullah SAW yang dilakukan pada Senin dan Kamis.

Liputan6.com, Bandung - Menjalankan sejumlah ibadah sunnah merupakan salah satu bentuk cara guna mendapatkan sejumlah pahala. Salah satunya puasa Senin Kamis.

Seperti diketahui, ibadah sunnah merupakan ibadah yang tidak wajib untuk dilaksanakan, tetapi sayang bilamana tidak dikerjakan.

Puasa Senin Kamis juga turut diajarkan oleh Rasulullah SAW yang dilakukan pada Senin dan Kamis. Caranya pun sama dengan berpuasa lainnya dan terdapat niat yang bisa dibacakan.

Waktu berpuasanya dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sehingga dalam waktu tersebut kita harus menahan hal-hal yang membatalkan puasa.

Sehingga, beribadah puasa sunnah pun mempunyai sejumlah keutamaan dan pahala yang sayang untuk dilewatkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Niat

Melansir dari Nu Online,  berikut ini adalah niat untuk puasa Senin Kamis yang bisa dilafalkan ketika akan berpuasa:

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

(Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta’ala).

Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta’ala”.

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

(Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi ta’ala).

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis karena Allah ta’ala”.

3 dari 3 halaman

Keutamaan

Dalam setiap ibadah sunnah yang dianjurkan tentunya mempunyai keutamaannya tersendiri. Berikut ini adalah keutamaan untuk puasa Senin Kamis yang harus kamu ketahui:

1. Puasa Senin Kamis adalah puasa yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW. Siti Aisyah radhiyallu anha pernah berkata:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Artinya: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).

2. Hari penyetoran amal manusia

Melansir dari nu online hari Senin dan Kamis merupakan hari penyetoran dari amal manusia dimana mempunyai kelebihan tersendiri. Seperti dalam satu riwayat dijelaskan dimana Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit  Al-Qura.

Saat itu kondisi Usamah tengah berpuasa padahal usianya sudah lanjut dan budaknya pun bertanya “Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?”. Adapun Usamah menjawab “Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab,

إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ

Artinya: “Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis”.

Dalam hadits lain pun beliau bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (HR Tirmidzi).

3. Hari Senin dan Kamis adalah hari dibukanya pintu surga

Hari Senin dan Kamis juga disebut sebagai hari yang istimewa karena Allah membuka pintu surga-Nya pada hari tersebut. Rasulullah bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan” (HR Muslim, No. 4652).

4. Hari kelahiran dan kewafatan Rasulullah

Hari Senin adalah hari lahir dan juga kewafatan dari Rasulullah, adapun hal ini dijelaskan dalam salah satu hadits berikut:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ:‏ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: “Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (HR Muslim: 1162).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.