Sukses

2 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Santolo Garut Ditemukan Meninggal Dunia

Kedua ditemukan dalam waktu yang berbeda, satu korban ditemukan petang kemarin, satu lagi tadi pagi oleh nelayan yang akan pulang melaut

Liputan6.com, Garut - Tim gabungan Basarnas dan regu penolong lain, berhasil menemukan Firmandi (17) dan Muhamad Hisam (17), dua wisatawan lokal asal Garut, Jawa Barat, yang terseret ombak di pantai Santolo, sejak Rabu (26/4/2023) lalu.

“Kedua ditemukan dalam waktu yang berbeda, satu korban ditemukan petang kemarin, satu lagi tadi pagi oleh nelayan yang akan pulang melaut,” ujar Kasat Polairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya, Jumat (28/4/2023).

Menurutnya, penemuan dua wisatawan libur lebaran 2023 asal Kampung Cisampih, Desa Haurkuning, Kecamatan Malangbong tersebut cukup melegakan pihak keluarga. “Sejak kemarin pihak keluarga korban terus menunggu informasi dari kami,” kata dia.

Kedua korban, pertama kali terseret ombak pantai Santolo, saat berenang bersama rekan lainnya di bibir pantai Santolo, Rabu lalu.

“Memang meskipun di bibir pantai, tapi arus ombak Pantai Santolo terbilang deras juga kadang datang secara tiba-tiba,” kata dia.

Lima orang berhasil menyelamatkan diri, nahas kedua korban langsung tergulung ombak, saat sapuan arus deras Pantai Santolo menerka mereka secara tiba-tiba sekitar pukul 15.00 WIB itu.

“Di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara) arus ombak kadang datang gak menentu, itu bukan sekali dua kali,” ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

Himbauan Cuaca Ektrem

Saat ditemukan, kedua korban masih di sekitar area Pantai Santolo, dekat dengan TKP pertama kali mereka terserat ombak. "Satu korban ditemukan di pinggir pantai setelah terbawa arus laut, satu korban lagi ditemukan mengambang di tengah laut oleh nelayan," ujar dia.

Anang menyatakan, saat ini kondisi cuaca dan iklim di sekitar pantai selatan terbilang ekstrem, sehingga dibutuhkan kehati-hatian dari seluruh pengunjung yang berlibur.

“Sebenarnya di sekitar TKP, kami sudah pasang papan banner pengumuman juga, termasuk rambu larangan berenang,” kata dia.

Setelah mendapatkan perawatan rumah sakit untuk dimandikan, kedua jenazah wisatawan korban laka laut itu, akhirnya diserahkan ke pihak kaluarganya masing-masing pagi tadi.

“Alhamdulillah tidak ada tuntutan, mereka semua menerima sebagai sebuah musibah,” kata dia.

Di tengah masih tingginya animo pengunjung pantai selatan Garut saat libur lebaran 2023, Satpolairud Polres Garut bersama tim lainnya, terus memberikan sosialisasi dan edukasi pentingnya meningkatkan kewaspadaan selama berlibur.

“Tiap hari kami ke tengah pantai pakai speedboat menggunakan pengeras suara mengumumkan agar pengunjung mengerti untuk tidak bermain air menjauhi bibir pantai,” kata dia.