Sukses

Tak Hanya Ki Hajar Dewantara, Ini 5 Pahlawan Pendidikan di Indonesia

Selain Ki Hajar Dewantara, Indonesia juga memiliki banyak pahlawan nasional pendidikan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei di Indonesia. Hari Pendidikan Nasional diperingati karena bertepatan dengan hari lahirnya bapak pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara.

Namun rupanya selain Ki Hajar Dewantara, Indonesia juga memiliki banyak pahlawan nasional pendidikan. Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, berikut pahlawan nasional pendidikan di Indonesia.

1. RA Kartini

Kartini merupakan tokoh pejuang emansipasi perempuan sekaligus pahlawan nasional pendidikan. Hal ini terlihat dari Kartini yang memperjuangkan hak-hak wanita Jawa untuk mendapatkan pendidikan yang sama seperti laki-laki.

Kartini juga mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi. Hal itu agar para wanita dapat merasakan kesempatan yang sama di bidang pendidikan.

2. KH Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan dikenal sebagai pendiri organisasi Muhammadiyah. Selain berjuang mendirikan organisasi tersebut, pria yang lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 ini juga memperjuangkan pendidikan, terutama pendidikan agama Islam.

Perjuangannya dimulai karena Ahmad Dahlan merasa tidak setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang kebarat-baratan dan sekuler. Dahlan berpendapat pendidikan Islam harus diarahkan pada budi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan, dan paham ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk masyarakat.

3. KH Hasyim Asy'ari

Hasyim Asy'ari dikenal sebagai tokoh pejuang pendidikan muslim. Beliau mendirikan organisasi massa Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Hasyim Asy'ari sangat peduli di bidang pendidikan khususnya pendidikan umat muslim. Hal ini juga terbukti dari dengan didirikannya pesantren Tebu Ireng yang menjadi pesantren terpenting di Pulau Jawa pada abad ke-20.

2 dari 2 halaman

Dewi Sartika

4. Dewi Sartika

Dewi Sartika juga pahlawan nasional pendidikan. Wanita yang lahir di Cicalengka, Jawa Barat ini memperjuangkan pendidikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada tahun 1904.

Sekolah ini diperuntukkan bagi wanita yang ingin belajar berbagai hal seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama.

5. Rohana Kudus

Presiden Joko Widodo menetapkan Rohana Kudus sebagai pahlawan nasional pada 2019. Wanita yang lahir pada 20 Desember 1884 di Agam ini mulanya seorang wartawan.

Tak hanya itu, Rohana juga peduli terhadap dunia pendidikan bagi wanita. Hal ini terlihat dari kegigihan Rohana dalam mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada 1911.

Sekolah ini dikhususkan untuk perempuan yang ingin belajar membaca tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, dan bahasa Belanda.