Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Amerika Serikat, General Motors Co (GM) dikabarkan akan melakukan pemangkasan pada ratusan pekerja kontrak. Pemangkasan tersebut dilakukan demi program penghematan biaya yang bernilai 2 miliar dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari The Detroit News, pada Senin (1/5/2023), General Motors melakukan pemutusan kerja pada karyawan kontrak yang bekerja di Global Technical Center milik GM serta beberapa lokasi lainnya.
Dalam memangkas 2 miliar dolar AS tersebut, hingga tahun depan pihak GM sendiri memberikan sejumlah paket pesangon kepada sebagian besar pekerja tetap perusahaannya. Adapun sejak awal April ada sekitar 5.000 karyawan yang telah bersedia untuk menerima paket pesangon tersebut.
Selain itu, General Motors juga akan memangkas pengeluaran diskresioner di berbagai area. Mulai dari perjalanan korporat dan pemasaran dan lebih melakukan prioritas fokus pada area yang mempunyai potensi pertumbuhan dan keuntungan terbesar dalam pendapatan dan margin.
Menurut juru bicara GM Maria Raynal, pihaknya belum menentukan lokasi lain tempat orang diberhentikan karena pekerja kontrak tersebar di seluruh organisasi.
"Mereka berada di area pengembangan produk global di semua area berbeda. Itu bisa beberapa posisi berbeda," ujar Maria mengutip Usatoday.
Sementara, pakar bisnis Erik Gordon dari Ross School of Business di University of Michigan mengatakan jika memberhentikan karyawan kontrak merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahan dalam menghemat uang.
"Pekerja kontrak berada di antara tanah di mana mereka bukan karyawan perusahaan, tidak mendapatkan tunjangan perusahaan, dan tidak dapat mengandalkan pekerjaan jangka panjang," kata dia.
Pemangkasan karyawan kontrak ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh General Motors. Sebelumnya, pada Februari lalu GM sempat melakukan pemangkasan karyawan.
Karyawan mereka tidak hanya ratusan pekerja saja, tetapi juga termasuk di tingkat eksekutif.