Liputan6.com, Manado - Berbagai kegiatan menyemarakkan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023. Namun di sisi lain, ada sejumlah bangunan sekolah berada dalam kondisi memprihatinkan, termasuk di Kota Manado, Sulut.
Seperti yang terpantau di SD Negeri 93 Manado yang terletak di Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulut. Bangunan dan fasilitas sekolahnya sudah rusak.
Gedung sekolah sudah tua, plafon yang sudah rusak, serta beberapa ruangan belajar sudah tidak memadai. Bahkan, untuk ruangan perpustakaan pun sudah tidak layak pakai.
Advertisement
Bangunan sekolah ini terpisah antara 3 ruangan kelas, berada di bukit sedangkan yang lainnya berada di bagian bawah. Dihubungkan dengan sebuah tangga yang cukup berbahaya untuk anak SD.
Kepala SD Negeri 93 Manado Meydi Wuwungan mengaku untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah semua berjalan dengan baik.
"Mungkin yang sangat memprihatinkan adalah gedung sekolah banyak rusak termasuk atapnya," ujar Wuwungan.
Dia mengatakan, sebelumnya pihak sekolah sudah berkali-kali menyampaikan hal itu ke pihak terkait namun belum direspon.
"Tetapi puji Tuhan, akan segera dibangun dan direhab. Terima kasih kepada Pemkot Manado yang sudah memperhatikan kondisi sekolah kami," ujarnya.
Dengan kondisi bangunan rusak seperti itu, sangat menganggu kegiatan di sekolah. Seperti ruangan perpustakaan jika terjadi hujan, buku-buku tersebut rusak karena air masuk ke dalam ruangan.
"Saat terjadi banjir pada bulan Februari lalu sekolah terendam seperti kolam," tuturnya.
Selain itu, ada juga ruang kelas yang atapnya sudah jatuh, tetapi dengan kondisi seperti itu, guru-guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
"Terkait tangga yang menuju kelas 4 memang sudah sangat memprihatinkan, sehingga kami menyarankan anak-anak untuk menjaga diri jika menaiki anak tangga tersebut," ujarnya.
Wuwungan mengatakan, dirinya masuk ke sekolah tersebut pada tahun 2019 dengan kondisi sekolah sudah seperti itu.
"Ada sebagian ruang kelas yang atapnya hampir jatuh, dan saya berusaha untuk beli terpal dan tripleks untuk menahan agar tidak jatuh menimpa anak-anak," ungkap Wuwungan.
Pihak sekolah berinisiatif untuk melakukan perbaikan seadanya, walaupun masih darurat tetapi dapat masih dapat digunakan.
"Jumlah siswa di sekolah kami ada 82 orang sesuai dengan Data Pokok Pendidikan, sedangkan tenaga didik yang sudah lulus P3K berjumlah 9 orang, termasuk kepala sekolah," ujarnya.
Meski dalam kondisi memprihatinkan, saat peringatan Hardiknas tahun ini, pihak sekolah mengikuti lomba paduan suara antarguru dan siswa serta lomba menggambar.
"Ada juga siswa yang pernah mengikuti lomba Matematika tingkat SD se-Kota Manado," tuturnya.
Dia mengatakan, tetap berkomitmen untuk membuat sekolah tersebut menjadi baik sehingga para guru berusaha dengan segala upaya agar anak-anak lebih betah untuk belajar di sekolah.
"Kami membuat kegiatan-kegiatan yang menunjang dalam kegiatan belajar mengajar seperti yang akan kami laksanakan ke depan yaitu Kurikulum Merdeka," dia memungkasi.
Baca Juga
Â