Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebutkan ada 10 kecamatan di Kabupaten Bandung yang memiliki potensi kekeringan saat terjadi kemarau panjang.
Kepala Bidang Pencegahan Kebencanaan BPBD Kabupaten Bandung, Diki Sudrajat mengatakan, daerah yang berpotensi kekeringan itu rata-rata merupakan daerah padat penduduk.
Baca Juga
Kesepuluh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Margaasih, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Ciparay, Kecamatan Paseh, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Cikancung, dan Kecamatan Nagreg.
Advertisement
"Mayoritas daerah rawan kekeringan adalah yang wilayah padat penduduk seperti Dayeuhkolot. Di sana apabila musim hujan kelebihan air, tapi kalau kemarau kekeringan," katanya di Bandung, Rabu, 3 Mei 2023.
Selain karena kemarau, kekeringan tersebut diduga terjadi lantaran konsumsi air yang masif di daerah padat penduduk. Diki melanjutkan, potensi kekeringan tidak hanya terjadi di daerah yang termasuk dataran rendah, tetapi juga di dataran yang lebih tinggi.
"Di dataran tinggi air yang hanya lewat. Tidak terserap. Misalnya di Arjasari rawan juga karena air tidak menyerap tapi lewat ke daerah yang lebih bawah," katanya.
"Untuk antisipasinya, sesuai rapat koordinasi di tingkat provinsi, bahwa potensi kekeringan itu di pertengahan Mei. Kabupaten Bandung masuk kategori merah, merah itu sudah agak panas. Kisaran antara 29-34 derajat celcius, kalau di Indramayu itu sampai 39 derajat," lanjut Diki.
Â
Pengerahan Mobil Tangki Air
Dika menyampaikan, pihak BPBD Kabupaten Bandung sudah menyiapkan mobil tangki air yang akan dikerahkan ke daerah-daerah rawan apabila terjadi kekeringan.
Selain itu, BPBD juga bersiap apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bandung saat musim kemarau. Ia menyebut, setidaknya ada dua wilayah rawan karhutla yakni di Gunung Wayang, Kecamatan Pangalengan, dan Gunung Patuha Kecamatan Rancabali.
"Apabila kebarakan itu besar kita akan koordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan helikopter pengebom air. Tahun 2019 ada kejadian kebakaran kita meminta menyiapkan heli tersebut," kata Diki.
Advertisement