Sukses

Puluhan Tempat Pembuangan Sampah di Kota Bandung 'Overload'

Penumpukan sampah dianggap dampak dari normalisasi akses TPA Sarimukti.

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 40 Tempat Pembuangan Sementara Sampah (TPS) dari total 55 TPS di Kota Bandung disebut dalam kondisi overload. Kondisi itu dianggap dampak dari normalisasi akses TPA Sarimukti

"Sebanyak 15 dari 55 Tempat Pembuangan Sementara Sampah (TPS) di Kota Bandung mulai berangsur normal. Saat ini, jumlah TPS overload di Kota Bandung tersisa 40," dikutip Liputan6.com dari keterangan resmi Diskominfo Kota Bandung, Jumat, 5 Mei 2023.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyebut, rata-rata ada sekitar 1.200 ton sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti setiap harinya. Saat ini, dengan adanya proses normalisasi TPA Sarimukti, sekitar 500-600 ton sampah tidak dapat terangkut.

Penumpukan sampah yang masih terjadi di sejumlah TPS, kata Ema, tidak terlepas dari proses normalisasi di TPA Sarimukti. 

“Beberapa TPS di dekat pasar umumnya menunjukkan kondisi yang demikian (ada tumpukan sampah). Karena memang produksi sampahnya luar biasa. Kami akan coba koordinasi dengan Plh. Dirut Perumda Pasar agar sama-sama mengedukasi masyarakat pasar terkait pengolahan sampah di wilayah pasar,” kata Ema.

Pemerintah Kota Bandung mengaktivasi kembali eks-TPA Cicabe sebagai TPA darurat untuk menangani sampah Kota Bandung. Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan, sudah sekitar 500-600 ton sampah dikirim ke TPA tersebut.

"Ini langkah darurat kami mereaktivasi eks TPA Cicabe. Sehingga saat ini alhamdulilah sudah sekitar 500-600 ton sampah geser ke sana. Sambil menunggu Pemprov Jawa Barat merealisasikan penanganan sampah di Legok Nangka," kata Ema.

Operasional Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Cicabe disebut hanya akan berlaku sementara waktu hingga akses TPA Sarimukti kembali normal.

“Operasional TPA Cicabe, sekali lagi saya pastikan itu sementara. Jika TPA Sarimukti sudah beroperasi normal, saya beri garansi kita tidak akan menggunakan TPA Cicabe lagi,” kata Ema.