Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi sangat konsen terhadap pembangunan infrastruktur khususnya jalan dalam rangka mendorong kelancaran lalu lintas mobilitas barang, jasa dan orang di seluruh wilayah Indonesia.
Saat kunjungan di Lampung, Presiden mengajak dan meminta masyarakat secara langsung melaporkannya melalui akun Facebook, Instagram, dan Twitter Jokowi jika ada jalan yang rusak parah dan sudah terlalu lama tidak diperbaiki. Laporan bisa disampaikan lewat kolom komentar, foto atau video.
Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi tersebut, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Gusma langsung memberikan perintah kepada para pengurus dan seluruh kader di seluruh Indonesia agar segera bergerak di wilayah masing-masing untuk ikut serta melaksanakan arahan dari Presiden.
Advertisement
Gusma menyampaikan, bahwa arahan Presiden tersebut tentu harus didukung oleh semua lapisan masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.
"Ini bentuk kepedulian yang nyata dan konkret dalam mendukung pembangunan dan percepatan ekonomi di daerah-daerah" ujar Gusma, Minggu (7/5/2023).
Gusma menambahkan, wilayah di Indonesia ini sangat luas, dan sering kali ada problem keterbatasan anggaran infrastruktur yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Namun, banyak juga kita temukan bahwa terbengkalainya infrastruktur jalan di daerah itu terjadi akibat kelalaian dan ketidakpedulian pemerintah daerah itu sendiri, lalu penyerapan anggaran yang tidak sesuai prioritas, bahkan kualitas jalan yang jelek dan gampang rusak itu terjadi karena anggaran proyek yang dimainkan, alias ada indikasi praktek korupsi.
Maka, menurut Gusma perintah untuk seluruh pengurus dan kader ini merupakan gerakan konkret dalam rangka kepedulian Pemuda Katolik terhadap daerahnya masing-masing.
"Saya perintahkan kepada seluruh pengurus dan kader dari tingkat provinsi, hingga desa, untuk melaporkan jika ada jalan di wilayahnya yang rusak parah, sudah sangat mengganggu mobilitas masyarakat dan sudah lama tidak diperbaiki. Laporkan dalam bentuk foto dan video sesuai arahan presiden, dan tag perantara juga di akun media sosial Pengurus Pusat Pemuda Katolik," kata Gusma
Gusma menegaskan bahwa informasi yang dilaporkan harus sesuai fakta lapangan, valid, bukan konten hoax serta foto atau video merupakan hasil dokumentasi sendiri. Konten diunggah menggunakan akun pribadi atau akun resmi organisasi.
Gusma meyakini, bahwa gerakan pelibatan kepedulian masyarakat semacam ini akan semakin mempercepat akselerasi pembangunan di daerah.
"Dan tentu dampaknya akan langsung dirasakan oleh masyarakat. Ini perwujudan gotong royong, dan semua lapisan masyarakat dan komunitas wajib menjalankan dan mendukung arahan Presiden ini," tutupnya.
Baca Juga