Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah menarget 50 juta penduduk Indonesia dapat melakukan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau KTP Digital yang terhubung di aplikasi ponsel warga, tahun 2023 ini.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kemendagri RI, Teguh Setyabudi, aplikasi ini bertujuan untuk meminimalkan penggunaan berkas fisik dalam mengurus layanan publik dan terintegrasi dengan sistem layanan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, layanan bantuan sosial dari pemerintah hingga keperluan check in di bandara.
“Target kita 25 persen atau 50 juta penduduk untuk tahun ini sudah teregistrasi IKD,” kata Teguh saat membuka rangkaian kegiatan Dukcapil Goes to Campus di Auditorium Fisipol UGM, Selasa 2 Mei 2023.
Advertisement
Pemerintah melakukan penguatan infrastruktur jaringan di daerah agar percepatan aktivasi KTP Digital segera terwujud. Menurutnya dengan KTP Digital ini menjadi pintu semua layanan karena bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan pihak Imigrasi.
Baca Juga
“Adanya IKD ini maka pelayanan administrasi jadi semakin mudah, cepat, efektif dan efisien, bahkan mampu menghemat anggaran pengadaan blangko E-KTP,” katanya.
Salah satu upaya percepatannya dengan sosialisasi aktivasi KTP Digital ini ke berbagai kampus lewat program Dukcapil Goes to Campus. Menurutnya selain UGM sosialisasi sudah diadakan di kampus Telkom University dan Universitas Gunadarma.
“Kami targetkan sedikitnya 10 ribu sivitas akademika UGM sudah melakukan aktivasi IKD,” harapnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia menyambut baik pelayanan registrasi identitas kependudukan digital yang dilakukan oleh Dukcapil Kemendagri dengan datang ke kampus secara langsung.
“Saya kira program ini menjadi bentuk kerja sama yang baik sebagai usaha komprehensif memberikan prioritas layanan IKD sehingga semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat mengakses layanan kependudukan,” katanya.