Sukses

Nasi Pucang, Kuliner Lezat yang Jadi Ajang Sedekah Sang Penjual

Nasi Pucang kuliner yang diambil dari nama desa di mana lokasi penjualnya berasal dari daerah Pucang di Lombok, NTB. Nasi campur dengan aneka lauk pauk itu menjadi andalan warga sekitar karena rasanya enak sekaligus murah harganya.

Liputan6.com, Lombok Nasi Pucang adalah makanan khas yang hanya ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nasi pucang sekilas hampir sama dengan dengan nasi campur pada umumnya, di mana nasi campur yang terdiri nasi putih dilengkapi dengan berbagai lauk pauk dan juga sayuran.

Namun yang membedakan nasi campur biasa dengan nasi pucang adalah namanya. Ya, Pucang sendiri diambil dari daerah di mana makanan itu berasal. Warung yang menjual nasi pucang itu selain berasal dari Desa Pucang yang terkenal karena kelezatan dengan harga yang sangat ramah kantong

Tak hanya itu, nasi pucang dikenal masyarakat Lombok selain memiliki olahan menu yang enak, pemiliknya menyebut usahanya itu sebagai salah satu cara dirinya bersedekah. Penjualnya bernama Ibu Salma telah membuka usaha kuliner sejak tahun 2011 dengan konsep berjualan sambil bersedekah. Betapa tidak, hanya dengan Rp7 ribu pembeli sudah bisa menikmati kuliner murah komplit dengan aneka lauk pauk.

Wanita yang karib disapa Ibu Salma adalah pemilik warung nasi pucang, berada di Desa Puncang, Sandik, Gunungsari, Lombok, NTB, sebelum dirinya sukses dengan warung nasi pucangnya tersebut dia pernah berkali-kali gagal usaha.

 

2 dari 2 halaman

Tidak Rugi Menjual Makanan Enak yang Murah

"Dulu pernah jualan sayur mayur, rujak hingga beras. tapi, takdirnya di bisnis kuliner ini, kenapa nasi pucang, karena daerah ini namanya Desa Pucang," katanya saat ditemui di warungnya, Senin (8/5/2023).

Salma menceritakan awal dirinya berbisnis kuliner dirinya hanya bisa menghabiskan dua kilogram beras per harinya. Namun, berjalannya waktu warung miliknya itu bisa menghabiskan 150 hingga 200 kilogram beras.

"Awal jualan masih sedikit, sekarang per hari bisa menanak nasi 150-200 kg beras. Ini belum termasuk lauk pauk pelengkapnya, ada serundeng, ayam, telor balado, kering tempe, sayuran dan juga sambal," tutur Salma.

Bersama beberapa karyawan dan keluarganya dirinya menyiapkan dagangan sejak pagi buta dan selalu ramai ketika dirinya sudah membuka warung yang juga berdekatan dengan rumah tinggalnya itu. Meski tidak jauh dari jalan raya utama, warung milik Salma tersebut cenderung tersembunyi, meski tersebunyi pelanggannya selalu datang lagi setiap harinya.

"Mungkin karena saya menjual cuma Rp7 ribu per porsi jadi pembeli datang lagi ke sini. Tidak ada rugi, sekalian sedekah untuk sesama. Kalau mau makan nasi pucang lauknya bisa pilih apa saja, ada ayam, tahu, tempe bumbu Bali juga. Tergantung selera pembeli," ucapnya.

Tertarik ingin mencoba kuliner enak dan murah nasi pucang? Ketika tengah berlibur atau berada di Lombok Barat Anda bisa mampir ke warung sederhana milik Salma serta menikmati sensasi makan murah dengan aneka makan lauk.

Yang menarik lagi, di warung tersebut juga menyediakan satu pusut khas Lombok. Olahan ikan yang ditembelkan pada bambu yang dipipihkan kemudian dibakar. Sate pusut bisa menjadi pelengkap menu nasi pucang ketika mencoba makan di warung Bu Salma.