Liputan6.com, Gorontalo - Harga cabai rawit di Provinsi Gorontalo dilaporkan turun drastis pada tanggal 2-5 Mei 2023. Dinas Kominfo dan Statistik mencatat terjadi penurunan harga cabai rawit pada tanggal 2 Mei 2023 dari harga Rp32.500 per kilogram menjadi Rp28.333 pada tanggal 5 Mei 2023.
“Berbeda dengan cabai rawit, harga cabai merah keriting justru naik turun. Pada tanggal 2 Mei 2023 sempat di harga Rp37.917 namun sehari berselang melonjak menjadi Rp41.250 per kg. Pada tanggal 4 Mei sempat turun 14,14 persen menjadi Rp35.417 namun naik lagi keesokan hari menjadi Rp37.083,” kata Kadis Kominfotik melalui Kabid Statistik Debby Habibie saat merilis data sektoral, Selasa (9/5/2023).
Advertisement
Baca Juga
Harga bawang merah juga dilaporkan turun di pasaran. Sempat menyentuh angka Rp52.083 per kg namun terus turun di harga Rp50.000. Harga bawang putih meski sempat turun di harga Rp39.667 pada tanggal 3 Mei, namun kembali naik dan stabil di harga Rp40.000 per kg.
“Untuk gula pasir selama empat hari itu stabil di harga Rp15.000 dan Rp13.000 per kg. Beras premium sempat naik tanggal 2-3 Mei menjadi Rp13.519 per kg namun turun 0,51 persen dua hari berikutnya menjadi Rp13.449 per kg,” pungkasnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Petani Cabai Mengeluh
Sementara itu, sejumlah petani di Gorontalo mengeluh terkait dengan rendahnya harga cabai. Menurut mereka, turunnya harga cabai justru diakibatkan banyaknya cabai dari luar daerah yang masuk ke Gorontalo.
"Kami sudah tau, jika turunya harga cabai karena banyak stok dari luar darah. Sehingga cabai lokal sangat anjlok harganya," kata Mahmoed salah satu petani cabai di Gorontalo.
Menurut Mahmoed, saat ini harga cabai di pasar tradisional hanya dihargai dengan Rp28.333 per kilogram. Sementara pengambilan di tingkat petani hanya di kisaran Rp20 ribu per kilogram.
"Dengan harga begini kami jual rugi, sebab, hanya modal saja yang kembali. Sementara kami tidak mendapat keuntungan," tuturnya.
Petani berharap, agar pemerintah tetap mempertahankan harga cabai lokal. Caranya dengan menghalau cabai rawit yang masuk dari luar daerah.
"Untuk menjaga kestabilan harga mungkin bisa ada operasi pasar. Dengan begitu, tidak ada yang dirugikan antara pedagang dan petani di Gorontalo," tegasnya.
Advertisement