Sukses

Lagi Tinjau Pembangunan Infrastruktur, Eh Ada Jalan Ambrol Akibat Proyek Pipanisasi Gas

Saat peninjauan proyek pembangunan infrastruktur di wilayah selatan Kaltim, ditemukan adanya jalan yang rusak parah bahkan ambrol akibat adanya proyek pipanisasi Pertagas. Wakil Ketua DPRD Kaltim pun langsung menegur pihak kontraktor proyek tersebut.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Peninjauan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dilakukan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun bersama Pansus LKPJ.

Pihaknya melakukan verifikasi terhadap pekerjaan pada APBD 2022, salah satunya pengerjaan jalan provinsi di wilayah Selatan, meliputi kawasan Samarinda-Sangasanga, Sangasanga-Dondang, Dondang-Muara Jawa dan Muara Jawa-Samboja.

Dari pantauannya, beberapa kegiatan proyek sudah terealisasikan, tetapi ada juga yang belum tuntas.

Selain itu, pihaknya juga mendapati sejumlah ruas jalan yang ambrol akibat proyek strategis nasional, yakni infrastruktur jaringan pipa gas bumi atau pipanisasi.

Pihaknya menilai hal ini juga menjadi kendala dalam perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut, karena proyek pipanisasi Pertagas dari Senipah ke Balikpapan, melawati jalan provinsi.

"Penggalian pipa gasnya terlalu mepet dengan badan jalan. Sehingga, jika ada penggalian, maka bahu jalan kondisinya kosong, ini rawan ambrol. Bahkan, ada beberapa titik jalan yang sudah ambrol," terang Samsun, Rabu (10/5/2023).

Melihat adanya jalanan yang ambrol akibat proyek pipanisasi, pihaknya tak segan-segan langsung menegur tim teknis Pertagas di lapangan.

"Kami langsung tegur, dan lakukan koordinasi dengan Pertagas, mereka minta maaf, akan memperbaiki pola kerjanya," tegas politikus PDI Perjuangan itu.

Samsun menyebut, jalan yang ambrol kondisinya cukup parah terjadi di sekitar wilayah Kelurahan Wonotirto, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

"Lokasi itu memang sedang dilakukan galian pipanisasi," ucapnya.

Dari hasil peninjauan ke seluruh wilayah, dia menjelaskan diketahui ada beberapa ruas jalan yang awalnya rusak ringan, kini menjadi rusak parah.

"Yang awalnya rusak ringan, karena terus menerus digunakan dan belum ada perawatan, kini akhirnya menjadi rusak parah. Ini perlu penanganan," ungkapnya.

Sementara di wilayah Selatan belum tuntas 100 persen. Pihaknya berharap agar Pemprov Kaltim tetap menganggarkan untuk perbaikan jalan di wilayah Selatan, hingga ke Balikpapan.