Sukses

Wayang Orang Sriwedari, Seni yang Tak Pernah Mati

Wayang orang Sriwedari didirikan pada 1911 oleh para pegiat budaya Kota Solo.

Liputan6.com, Solo - Wayang merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa yang memiliki ragam jenis, salah satunya wayang orang. Kota Solo memiliki kesenian wayang orang Sriwedari yang masih menjadi tradisi dan kesenian tersohor hingga saat ini.

Mengutip dari surakarta.go.id, wayang orang umumnya menggabungkan seni drama yang berkembang dalam budaya barat dengan pertunjukan wayang dalam kebudayaan Jawa. Sesuai namanya, pembawaan wayang orang pun tidak dengan menggunakan peraga berupa wayang kulit atau semacamnya, melainkan diperankan oleh manusia secara langsung.

Pemain wayang orang juga dirias sedemikian rupa agar mirip dengan tokoh wayang dalam cerita yang dimainkan. Tak lupa, kostum yang dikenakan juga sama persis dengan tokoh pewayangan.

Wayang orang Sriwedari didirikan pada 1911 oleh para pegiat budaya Kota Solo. Namun, pertunjukan komersialnya baru dimulai pada 1922.

Kepopuleran wayang orang ini semakin mencuat dan berkembang dengan munculnya siaran di Solosche Radio Vereeniging. Sejak saat itu, wayang orang Sriwedari pun semakin digandrungi masyarakat Solo.

Awalnya, pertunjukan wayang orang Sriwedari diadakan di komplek Pura Mangkunegaran. Namun, pada 1896 terjadi krisis ekonomi sepeninggal Mangkunegaran V yang wafat karena sakit parah.

Hal itu menyebabkan para pemain wayang banyak yang dirumahkan. Pertunjukan wayang orang pun berubah, yakni dilakukan dengan cara keliling dari kampung ke kampung. 

Selanjutnya, raja memerintahkan agar wayang orang Sriwedari ditempatkan di Taman Sriwedari atau yang juga dikenal dengan nama Bon Rojo (Kebon Rojo). Bangunan yang dibangun pada era Pakubuwana X ini awalnya hanya digunakan untuk tempat bersantai raja.

Pada 1928-1930, pembangunan gedung wayang orang terus dilakukan. Gedung permanen tersebut didesain dengan kapasitas sekitar 500 penonton.

Karena melihat antusiasme penonton yang semakin membludak, pembangunan gedung pun kembali dilanjutkan pada 1951. Gedung tersebut pun memiliki kapasitas yang semakin besar, yakni bisa menampung hingga 1.000 penonton.

Kini, wayang orang Sriwedari bisa disaksikan secara rutin pada Kamis, Jumat, dan Sabtu. Pertunjukan tersebut digelar di Gedung Wayang Orang Sriwedari Jalan Kebangkitan Nasional No. 15, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta. Informasi terbaru terkait pertunjukan wayang orang Sriwedari bisa dilihat melalui akun Instagram @wayang_orang_sriwedari.

(Resla Aknaita Chak)

Video Terkini