Liputan6.com, Garut - Diduga minim lawan serta kuatnya dukungan masyarakat, tiga desa di Garut, Jawa Barat hanya menghadirkan sepasang suami istri sebagai calon pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak Garut 2023 yang berlansgung hari ini.
"Itu di (desa) Cinisti Bayongbong, desa Cidatar, Cisurupan, dan Desa Mekarmukti Cibalong, jadi itu ada tiga desa calonnya suami istri," ujar Wabup Garut Helmi Budiman, selepas Apel Gabungan pengamanan Pilkades 2023, kemarin.
Baca Juga
Munculnya fenomena suami-istri nyalon kades dalam pilkades serentak Garut 2023 di tiga desa itu, disebabkan banyak faktor. Selain tingginya dukungan masyarakat, kinerja mereka dianggap masih mumpuni, memimpin desa mereka enam tahun ke depan.
Advertisement
"Memang banyak faktor, sebagian besar memang incumbent, dan masyarakat berharap mereka kembali maju,” kata dia.
Hadirnya pasangan suami istri dalam pilkades serentak Garut 2023 tidak menyalahi aturan. Hal itu sesuai batas minimal syarat calon pilkades minimal harus diikuti ada dua calon. "Sah-sah saja tidak ada larangan," kata dia.
Helmi menyatakan, seluruh tahapan pilkades serentak Garut 2023 sudah berlansgung sesuai aturan. Sebanyak 306 calon Kepala Desa (Kades) bakal berlomba memperebutkan kursi desa 1 di 82 desa dari 28 kecamatan seluruh Garut.
Ihwal kekhawatiran munculnya politik uang dalam pilkades serentak Garut 2023, dia meminta masyarakat untuk melaporkannya ke Aparat Penegak Hukum (APH).
"Aturannya ada (larangan money politics) tapi tidak dibunyikan, lebih ke etika nanti bisa dilaporkan ke APH saja kalau memenuhi unsur atau tidaknya," kata dia.
Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro menyatakan, untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkades serentak Garut 2023, Polres Garut menerjunkan sekitar 2.000 aparat gabungan TNI-Polri.
"Polri 1.680, TNI ada 500, satpol PP dan Stakeholder terkait," ujarnya.