Sukses

Seorang Warga Tewas Tertembak Senjata Api Polisi Saat Konser Ricuh di Gunungkidul

Aldi menghembuskan napas terakhir saat tiba di rumah sakit usai satu butir peluru dari senjata api polisi menembus tubuhnya.

Liputan6.com, Gunungkidul - Nasib nahas dialami Aldi Apriyanto (18) warga Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul. Ia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit usai satu butir peluru dari senjata api polisi menembus tubuhnya.

Peristiwa penembakan itu terjadi bermula saat berlangsung upacara adat Rasulan yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam upacara itu, karang taruna menghadirkan pertunjukan musik di area tak jauh dari rumah Aldi.

Warga yang antusias untuk melihat pertunjukan seni musik itu kemudian mendatangi panggung yang sudah terpasang. Hingga pada Minggu malam, (14/5/2023) sekitar pukul 20.00 WIB, pentas musik pun dimulai. Namun situasi dan kondisi mulai berubah pada pukul 23.00 WIB. Dua penonton dalam kondisi mabuk saling adu mulut dan hampir terjadi perkelahian.

Petugas yang berjaga, baik TNI maupun Polri dibantu hansip setempat berusaha melerai adu mulut yang terjadi di depan panggung itu. Keadaan semakin memanas hingga Babinsa dan Babinkamtibnya berdiri di atas panggung untuk meredam kericuhan.

Namun sayang, senjata laras panjang yang dibawa oleh anggota polisi dan berada di atas panggung meledak saat anggota tersebut membungkuk. Ledakan tersebut mengenai tubuh Aldi yang berada sangat dekat dengan anggota tersebut.

"Jeder, warga kaget. Warga lain kemudian melihat Aldi roboh tepat di sisi kanan panggung bersimbah darah," kata Rizki Kurniawan, kakak korban saat ditemui di rumah duka Senin (15/5/23).

Riski mengatakan, adiknya mengalami luka pada bagian pundak sebelah kanan hingga menembus ke perut bagian kiri dengan luka berlubang bekas peluru. Atas kejadian itu, adiknya kemudian dibawa ke Puskesmas Girisubo untuk mendapat perawatan.

"Berlubang dari pundak hingga perut, kita bawa ke Puskesmas, namun karena lukanya parah kemudian kami bawa ke RSUD Wonosari," jelas Rizki.

 

2 dari 2 halaman

Berharap Keadilan

Saat perjalanan menuju rumah sakit, adiknya yang banyak mengeluarkan darah sempat mengeram kesakitan. Bahkan napasnya tersengal-sengal hingga adiknya tersebut tak sadarkan diri. Saat tiba di RSUD, diketahui bahwa adiknya telah meninggal Dunia.

Atas kejedian tersebut, Rizki beserta keluarga berharap agar pihaknya mendapat keadilan yang sesuai dengan perbuatannya. Bahkan, pihaknya meminta pelaku dapat dikenakan sanksi yang seberat beratnya.

"Kami minta keadilan, adik kami jadi korban. Entah sengaja atau tidak kami minta tetap diproses hukum sesuai perundangan yang berlaku," katanya.