Sukses

9 Fakta Aldi Tewas Tertembak Senjata Api Polisi di Gunungkidul

Aldi Pariyanto (18) tewas tertembak senjata laras panjang polisi saat ada kericuhan di acara musik di Gunungkidul.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sejumlah fakta terungkap dalam kasus seorang pemuda di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul tewas usai tertembus peluru dari senjata laras Panjang polisi saat pengamanan pertunjukan pentas musik pada minggu (14/5/23) lalu. Aldi Apriyanto (18) tahun meninggal dunia meski sempat dibawa kerumah sakit.

Meninggalnya Aldi menjadi duka yang mendalam bagi keluarga. Bahkan, perkumpulannya di Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang ia ikuti turut berempati atas kejadian yang menimpa salah satu anggontannya ini.

Berikut fakta-faktanya:

1. Korban tertembak saat sedang duduk

Dijelaskan oleh kepada Pedukuhan Wuni, David Nurvianto bahwa peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 23:00 wib saat pertunjukan organ tunggal dalam rangka bersih telaga. Korban yang duduk didepan panggung mengamankan jalannya pertunjukan.

2. Korban sebagai Tim Keamanan

Aldi Apriyanto ditunjuka sebagai anggota tim keamanan oleh warga. Selain sebagai anggota karang taruna, Aldi juga belajar ilmu bela diri di PSHT. Korban bertugas didepan panggung atau ditengah tangah antara penonton dan panggung dengan menghadap ke Penonton.

3. Sempat terjadi Kericuhan antar penonton

Sebelum terjadi Insiden Aldi tertembak senjata laras Panjang yang dibawa anggota polisi yang berjaga diatas panggung, sempat terjadi kericuhan antar penontong tepat didepan penggung. Saat itu, sekira pukul 22:30 wib antar penonton sempat saling dorong dengan kalimat umpatan membuat kondisi semakin ricuh.

4. Senjata Meletus mengenai Aldi

Saat terjadi kerucuhan, dalam video yang beredar terlihat sejumlah penonton yang ricuh dilerai oleh petugas hansip. Diatas panggung terlihat 4 orang baik dari karang taruna, TNI, Polri dan warga mengadap penontong yang ricuh.

Kericuhan penonton semakin meluas, sehingga Briptu MK yang berada diatas panggung hendak turun. Namun saat membungkukan badan, senjata laras Panjang yang dilingkarkan ditubuh Briptu MK meledak dan mengenai tubuh Aldi.

5. Aldi tertembak di Bahu tembus ke Pinggang

Saat terjadi ledakan dari senjata laras Panjang yang dibawa Briptu MK meledak, Aldi yang berjarak 1,5 meter tiba tiba roboh dan bersimbah darah. Diketahui darah mengalir dari bagiang Pinggang.

Terlihat, bahu sebelah kanan Aldi berlubang dan menembuh ke bagian perut sebelah kiri, sempat dibawa ke Rumah sakit hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

6. Warga Sempat Datangi Polsek Girisubo

Usai kejadian, warga yang berada dilokasi setelah mengevakuasi Aldi kemudian mencari keberadaan Briptu MK di lokasi kejadian. Hingga beberapa waktu tak ditemukan, warga kemudian mendatangi Mapolsek Girisubo untuk menanyakan keberadaan Briptu MK.

Kapolres Gunungkidul yang mendapat laporan tersebut mendatangi Polsek Girisubo dan menenangkan warga agar permasalahan ditangai oleh Pihak Kepolisian.

 

2 dari 2 halaman

Warga Mengecam

7. Warga kecam Polisi Gunakan Senjata Laras Panjang dan diduga berpeluru tajam

Warga menyesalkan Polisi yang mengamankan pertunjukan pentas music menggunakan senjata laras Panjang. Bahkan, dari bekas luka yang dialami Aldi yang menembus bahu hingga pinggang, kuat dugaan peluru yang digunakan merupakan peluru tajam.

Warga berdalih bahwa pertunjukan yang dilaksanakan adalah pertunjukan berskala kecil dan tidak sepatutnya menggunakan senjata laras Panjang saat mengamankan pertunjukan.

8. Briptu MK diamankan dan ditetapkan sebagai tersengka oleh Polda DIY

Briptu MK pemegang senjata laras Panjang yang Meletus dan menewaskan Aldi Apriyanto kini sudah ditahan di Mapolda DIY bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan intensif terhadap Briptu MK.

9. Briptu MK ternyata sedang menjalani hukuman Demosi

Briptu MK adalah anggota Polsek Girisubo yang baru dipindahkan dari dirkrimsus Polda DIY kerana melakukan pelanggaran disiplin Polri. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Propam Polda DIY Kombes Pol Hariynato.