Liputan6.com, Garut - Penyerahan berkas dokumen bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Garut, Jawa Barat dan calon anggota dewan perwakilan daerah (DPD) peserta pemilu 2024 telah usai dilakukan 14 Mei lalu. Namun ada beberapa kejutan yang cukup menyita perhatian publik di Garut yang berhasil dihimpun Liputan6.com.
Mulai saweran uang yang dilakukan Ketua DPD Nasdem Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, kemudian majunya mantan Bupati Garut Aceng Fikri sebagai bacalon DPR RI untuk kesempatan kedua.
Kemudian aksi mengundurkan diri yang dilakukan sebagian besar pengurus DPD partai Perindo Garut sebelum penyerahan berkas, hingga riuhnya kantor KPUD Garut, saat dua kubu kelompok kendaraan bermotor mengantarkan bacaleg partai Gerindra.
Advertisement
Kejutan pertama datang dari aksi ‘saweran uang yang dilakukan Ketua DPD Nasdem Kabupaten Garut, Diah Kurniasari bersama beberapa bacaleg Nasdem di hadapan pendukungnya di halaman kantor KPUD Garut.
Sontak aksi itu langsung mematik persoalan. Selain dilakukan istri bupati Garut Rudy Gunawan, aksi tak simpatik yang dilakukan Diah, belakangan menuai polemik hingga Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Garut langsung melakukan penyelidikan.
Walhasil Diah, bersama beberapa bacaleg Nasdem akhirnya dipanggil Bawaslu Garut, untuk memberikan klarifikasi terhadap aksi saweran duit tersebut.
Baca Juga
Kejutan Aceng Fikri
Kejutan berikutnya datang dari Aceng HM Fikri atau yang biasa dipanggil Aceng Fikri. Mantan bupati pertama di Indonesia yang sukses melalui jalur independen kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPD-RI untuk kali kedua.
Sebelumnya Aceng pernah menikmati empuknya kursi DPR RI 2014-2019 di era Irman Gusman dan Oesman Sapta Odang. Sayang karier politik Aceng sempat mandek setelah mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI via Partai Hanura 2019 lalu gagal.
Kejutan ketiga, mundurnya seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Garut dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) periode 2020-2025, menjelang penyerahan berkas pencalonan ke KPUD Garut.
Tindakan pengunduran diri pengurus partai DPD partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu, diduga buntut dari pemecatan Ketua DPD Perindo Garut tanpa pemberitahuan dan mekanisme yang jelas.
Namun, mereka tetap mendukung para bacaleg yang sudah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Garut.
Kejutan selanjutnya saat dua kelompok kendaraan bermotor roda dua XTC dan Moonraker, yang selama ini kerap bersitegang di jalanan, akhirnya rukun mendukung para bacaleg Partai Gerindra di kantor KPUD Garut.
Dengan santun dan damai kedua pentolan termasuk anggota dua grup kendaraan bermotor itu, berkumpul memberikan dukungan kepada seluruh caleg dari partai besutan Prabowo Subianto. Mereka kemudian melakukan pawai di wilayah kota Garut bersama seluruh bacaleg Gerindra.
Advertisement