Sukses

Pengakuan Wakil Bupati Wakatobi terkait Cekcok dengan Bupati

Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud melakukan klarifikasi usai terjadi cekcok antara dirinya dan bupati Haliana.

Liputan6.com, Kendari - Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud mengklarifikasi peristiwa cekcok antara dirinya dan Bupati Wakatobi Haliana, Rabu (17/5/2023). Dia menceritakan, kronologi awal sampai terjadi perdebatan panas hingga cekcok di dalam ruangan kantor Bupati, Senin (15/5/2023).

Awalnya, menurut Ilmiati, pangkal permasalahan antara keduanya yakni bupati dianggap tidak menyepakati komitmen yang pernah disepakati antara kedua belah pihak. Saat 2019, Ilmiati ditawari Bupati Haliana maju berpasangan di Pilkada 2020.

Menurutnya, sebelum Pilkada, dirinya sudah membangun komunikasi intens dengan bupati. Bahkan, kata Ilmiati, saat itu, bupati sempat menyatakan, bahwa akan bekerja sama mengatur urusan pemerintahan dengan wakil bupati ketika sudah terpilih.

"Keluarga kedua belah pihak termasuk tim pemenangan juga ikut serta mendengar pernyataan saat itu," ujar Ilmiati.

Namun, dalam proses menjalankan pemerintahan, Bupati Wakatobi dianggap tidak menepati komitmen yang disepakati. Komitmen dimaksud, terkait pembagian tugas pokok dan kinerja di pemerintahan.

"Sudah tiga tahun jalannya pemerintahan, komitmen ini tidak pernah direalisasikan kepada tim saya," ujar Ilmiati.

Kata dia, sebelum kejadian, dia kembali mempertanyakan kepastian komitmen politik antara keduanya. Namun, yang membuat paling kesal saat bupati balik bertanya menanyakan komitmen dimaksud.

"Komitmen apa, saya tidak pernah punya komitmen dengan ibu?" ujar Ilmiati, menirukan ucapan bupati.

Pernyataan bupati lantas membuat Ilmiati berang. Sebab, menurut Ilmiati, Haliana menyatakan komitmen politik di depan tim pemenangan dan keluarga wakil bupati. Komitmen dimaksud, yakni terkait kebijakan strategis dalam roda pemerintahan di Wakatobi.

"Sebelum pemilihan, dia malah menawarkan bagian lebih besar, tapi saya tidak meminta banyak, saya bukan orang yang haus kekuasaan, yang saya sampaikan adalah tim saya supaya bisa diperhatikan ketika kami terpilih," ujar Ilmiati Daud.

Saat kejadian, menurut kerabat wakil bupati, Munsir, Ilmiati Daud sempat melayangkan tangan ke arah wajah dan mulut Bupati. Namun, Ilmiati menolak menerangkan secara detail terkait kejadian ini saat diminta wartawan mengklarifikasi.

Bupati Wakatobi Haliana, saat diminta mengklarifikasi terkait cekcok antara dirinya dan wakil bupati, tidak membalas pesan. Saat dihubungi berkali-kali oleh wartawan melalui telepon dan pesan seluler, dia hanya membaca, tetapi tidak membalas satu pun pesan yang dikirim melalui percakapan pribadi.

2 dari 2 halaman

Melapor ke Pimpinan

Setelah sempat berdebat dan terjadi pertengkaran sengit, Ilmiati lalu keluar ruangan. Dia kemudian menuju Polres, melaporkan kejadian di dalam ruangan bupati.

"Setelah itu, saya melapor ke pimpinan, Gubernur Sulawesi Tenggara," ujar Ilmiati.

Menurutnya, saat kejadian dia marasa terdesak berada di dalam ruangan seorang diri. Dia hanya sendirian di dalam ruangan. Sedangkan, ada tiga orang lain di dalam ruangan, yakni Bupati dan dua orang stafnya yang sempat marah kepadanya.

"Apalagi, ada kalimat bernada ancaman dari salah seorang staf, kalau bukan perempuan saya selesaikan kamu," ujar Ilmiati menirukan ucapan staf.

Dikonfirmasi terkait kejadian ini, Kapolres Wakatobi AKBP Dodik Totok Subiantoro menyatakan, sudah mengetahui pengaduan dari salah seorang staf bupati berinisial TN. Namun, secara detail, dia belum menerima laporan lengkap.

"Kami kepolisian, berupaya mencari jalan keluar. Saat ini, kami upayakan ada restoratif justice, sehingga kedua bisa pihak bisa kembali berdamai," ujar Dodik.

Dia melanjutkan, akan bertemu kedua belah pihak secepatnya. Selain itu, pihaknya akan bersedia memediasi antara Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi.

Â