Sukses

Ribuan Delegasi IMC dari 149 Negara Bakal Kunjungi Bali, Buka Jalan Destinasi Wisata Medis

Pasca pandemi industry pariwisata Bali mulai bergeliat, pada momen high season liburan Bali kembali diisi turis domestic dan mancanegara.

Liputan6.com, Denpasar - “Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui”, ungkapan ini dirasa tepat untuk gelaran International Medical Conference (IMC) yang akan digelar pada bulan November 2023 mendatang saat masa low season turis di Bali.

Ungkapan ini implisit secara dikatakan oleh Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Gus Agung) Senin 22 Mei 2023, terkait upaya para stakeholder berikut pemerintah pusat dan daerah untuk terus menggeliatkan industri pariwisata Bali yang ambruk saat pandemi.

Menurut Gus Agung, kondisi pariwisata Bali saat peak season contohnya saat momen momen liburan mulai terdongkrak kembali. Namun begitu geliat itu harus juga tetap dijaga saat low season, misalnya pada bulan Oktober November.

Itulah mengapa ia sangat antusias dengan sejumlah acara MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) yang diadakan di Bali saat-saat low season.

Seperti diketahui, bulan November dikenal sebagai kondisi penurunan kunjungan wisatawan ke Bali atau low season. Namun tahun 2023 ini sepertinya kondisi tersebut akan tergantikan mengingat sejumlah event International akan digelar dengan jumlah peserta mencapai ribuan orang.

“Kami, termasuk para stakeholder, pemerintah pusat dan daerah mengarahkan digelarnya acara MICE saat low season. Contohnya saja akan ada 3.000 lebih delegasi yang akan di hadir di acara IMC,” ujar Gus Agung, Senin 22 Mei 2023.

Selain itu, lanjut Agung, acara ini menjadi pembuka jalan upaya Bali menjadi destinasi medis dunia yang mampu bersaing dengan negara negara tetangga yang telah lebih dulu berjaya.

Ia mengatakan dari acara ini potensi kedatangan turis mencapai 3.000 lebih hanya dari delegasinya saja, belum terhitung jumlah keluarga yang biasanya ikut mendamping para delegasi.

Hal ini berdampak baik bagi dunia perhotelan di sekitar Sanur, pasalnya gearan acara akan dilakukan di KEK Kesehatan yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.

“Tidak hanya hotel bintang lima saja karena peserta juga banyak mahasiswa di bidang kesehatan,” imbuhnya.

Salah satunya adalah International Medical Conference (IMC) 2023 yang digelar untuk pertama kalinya di Bali, tanggal 10 -13 November mendatang.

Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan dari acara tersebut berpotensi peserta mencapai 3.000 orang. Hal ini berdampak baik bagi perhotelan yang ada di sekitar tempat acara kawasan wisata Sanur Denpasar.

“Sekitar tiga ribu orang belum lagi keluarganya, cukup membantu saat low season di bulan November, dan tidak hanya bintang lima karena pesertanya juga banyak mahasiswa,” kata Agung. Gus Agung juga berharap Bali mulai dilirik wisdom maupun wisman untuk menjadi tempat mereka berwisata medis.

Hal ini juga sempat diungkapkan oleh Ketua Indonesian Medical Council Taruna Ikrar beberapa waktu lalu bahwa IMC 2023 akan menjadi pilot project medical tourism di Indonesia dan menjadi platform unggulan di bidang kesehatan.

Dijelaskan Ikra, ide awal digelarnya IMC ini memang sengaja mengambil momentum gelaran acara pertemuan International Association of Medical Regulatory Auyhorities (IAMRA) yang akan digelar di Nusa Dua tepat beberapa hari sebelum event IMC.

“Pada 6-9 November Bali menjadi tuan rumah konferensi IAMRA 2023 yang akan dihadiri 149 negara anggota sehingga event perdana IMC akan diperkenalkan pada para delegasi nantinya dengan harapan event ini bisa berlanjut digelar tiap tahunnya yang bisa membuktikan pada dunia bahwa Indonesia khususnya Bali bisa menjadi salah satu destinasi medical tourism dunia," jelas Ikra.

Ikra juga menambahkan bahwa Bali akan mampu menjadi destinasi wisata medis kelas dunia dengan latar belakang magnet Bali untuk turis mancanegara yang sudah kuat.

“Perlu jembatan yang bisa membuat Bali kuat di wisata dan medis. Dengan pertimbangan juga selama ini ada ceruk pasar domestik di wisata medis yang selama ini diambil destinasi luar negeri. Selain itu kita mampu tak hanya untuk penduduk Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri, tetapi juga kita mampu menjadi rujukan para turis asing untuk berobat ke Bali," pungkasnya.