Sukses

Isak Tangis Warnai Keberangkatan Ratusan Calon Jemaah Haji Kloter Pertama dari Garut

Jemaah haji asal Garut akan mendapatkan pendampingan petugas pendamping haji daerah (PHD), termasuk kehadiran petugas kesehatan yang akan mengontrol kondisi kesehatan seluruh jemaah selama musim haji 1444 H/2023.

Liputan6.com, Garut - Sebanyak 400 calon jemaah haji kloter pertama Jawa Barat yang mayoritas diisi lansia asal Garut, diberangkatkan dari Pendopo Kabupaten Garut, Selasa (23/5/2023) dini hari.

Haru isak tangis melepas keberangkatan jemaah haji para tamu Allah yang tergabung dalam tujuh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) tersebut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, seluruh jemaah haji asal Garut dalam kondisi sehat prima, untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dalam musim haji 1444 H/2023 kali ini.

“Kuota haji untuk Garut terpenuhi semua, tidak ada yang tidak berangkat karena kekurangan biaya (tambahan), totalnya 1.800 lebih,” kata dia.

Mereka akan mendapatkan pendampingan petugas pendamping haji daerah (PHD), termasuk kehadiran petugas kesehatan yang akan mengontrol kondisi kesehatan seluruh jemaah haji asal Garut selama musim haji 1444 H/2023.

“Kita berangkatkan sekitar 8 orang pendamping dan petugas kesehatan yang terlatih, mereka memiliki kualifikasi yang baik untuk mendampingi terutama dari segi kesehatan,” ujar dia.

Dalam musim haji 1444 H/2023, Pemda Garut menanggung seluruh prosesi keberangkatan dan penjemputan termasuk jamuan makan seluruh jemaah haji asal Garut.

“Ongkos ONH (ongkos naik haji) itu hanya dari Mekah ke Madinah, jadi semua kita fasilitasi sampai penjemputan,” kata dia.

Sebagai kloter pertama Jawa Barat untuk musim haji 1444 H/2023 kali ini, seluruh jemaah haji asal Garut diagendakan langsung menuju Madinah, kemudian ke Mekah sesuai dengan rangkaian jadwal ibadah haji.

“Mereka di Madinah sampai arbain, kemudian ke Mekah, mereka pulangnya tiga hari setelah pelaksanaan armina selesai,” kata dia.

Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat mengatakan, total yang jemaah haji bersama petugas pendamping yang diberangkatkan pada kloter pertama berjumlah 400 orang.

“Sekitar 60 persen bawa tongkat, sekitar 6 orang menggunakan kursi roda 2,” kata dia.

Sebagai musim haji ramah lansia, rombongan pertama asal Garut didominasi para lansia, mereka akan mendapatkan pendampingan ekstra dari seluruh petugas pendampingan haji yang diberangkatkan.

“Pendamping setiap kloter yang diberangkatkan terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, 2 perawat, PHD kesehatan, PHD ibadah, PHD umum,” kata dia.