Sukses

Intip Rencana Pembangunan 3 Hotel Baru di Bali, Milik Keluarga Crazy Rich Surabaya

Pascapandemi Covid-19 menyusul dibukanya kembali rute penerbangan internasional dan pencabutan kebijakan PPKM, para turis kembali melancong ke Bali.

Liputan6.com, Kuta - Nama Crazy Rich Surabaya, konglomerat Hermanto Tanoko mengisi deretan papan orang paling tajir di Indonesia. Berdasarkan The Real-Time Billionaires by Forbes, Boss Perusahaan Tancorp ini per Februari 2023 kekayaannya membuat ia bertengger di nomor 10 pengusaha terkaya di Indonesia.

Ia dikabarkan memiliki lebih dari 100 brand aktif yang dikelola oleh lebih dari 36 business unitnya, termasuk Cleo dan cat Avian. Salah satu bisnisnya yang saat ini tengah moncer ekspansi terus pascapandemi adalah di bidang hospitality yaitu Tanly Hospitality yang dipegang menantunya yang cantik seorang enterpreneur sekaligus influencer bernama Devina Konatra.

Menyusul keberhasilan hotelnya Vasa Hotel Surabaya dan beberapa hotel lain di sejumlah kota, saat ini Tanly Hospitality tengah menggarap rencana membangun bukan 1 atau 2 tapi 3 hotel sekaligus di Bali ditambah kompleks restoran.

Tanly Hopsitality ialah grup manajemen perhotelan yang merupakan bagian dari Tancorp Corporation, menaungi tiga brand hotel yakni Vasa, Cleo, dan Solaris. Meski di Bali banyak chain hotel internasional, manajemen Tanly tetap optimis brand hotel lokal juga berkualitas dan mampu memberi alternatif baru bagi para wisatawan domestik juga mancanegara.

Seperti yang dikatakan oleh Cluster General Manager Roberto Kotambunan dalam acara Media Gathering di Kuta, Bali Selasa 24 Mei 2023 bahwa Tanly Hospitality siap menghidupkan kembali pariwisata Bali pasca pandemi dengan menghadirkan tiga hotel baru di Canggu, Ubud, Benoa dan Kompleks Restoran bergengsi di Setiabudi, Kuta, Bali.

"Optimisme dunia pariwisata Bali akan kembali sejak pemerintah mencabut PPKM dan menerapkan new normal, perlahan tapi pasti Bali yang sempat mati suri kembali bergeliat. Pembukaan penerbangan internasional menambah keyakinan pariwisata Bali kembali hidup," ujar Roberto.

Untuk itu, lanjut Roberto, pihaknya sangat antusias untuk menghadirkan Vasa Hotels Brand di Bali setelah sukses menjadi ikon hotel lifestyle di Surabaya. "Dan dengan iklim investasi yang semakin sehat pasca pandemi di ikuti dengan dibukanya kembali penerbangan internasional dari dan ke berbagai negara, kami optimis bahwa hotel-hotel kami nanti akan menjadi daya tarik dan tujuan rekreasi paling populer di kawasan tersebut," ujarnya.

Dengan membawa semangat pemulihan pariwisata ini, Roberto juga menjelaskan bahwa salah satu brand Vasa Hotels yakni Vasa Ubud diproyeksikan akan selesai pada 2026 hingga 2027 mendatang. "Ini adalah proyek Vasa Hotels Brand terdekat," tambahnya.

Dengan lahan seluas 5,4 hektare, Vasa Ubud memiliki 124 kamar, 50 vila, wedding pavilion, hingga fasilitas MICE modern yang pertama di Area Payangan," bebernya. Area tersebut digadang-gadang menjadi destinasi favorit karena memiliki udara yang lebih bersih, sejuk, dan pemandangan alam yang indah.

Secara bersamaan, Tanly juga menambah portofolio restoran Chamas dan Bonne Journe di komplek restoran bergengsi di Jalan Setiabudi, Kuta. Kemudian akan di lanjutkan ke kawasan Canggu dan Benoa, melengkapi portfolio dari existing hotel yakni Vasa Hotel Surabaya, Cleo Hotels Surabaya, Solaris Malang, dan Kuta.

Menurut Roberto, seluruh hotel, resor hingga restoran yang berada di bawah management Tanly Hospitality lebih menyasar pada segmen bisnis, leisure, dan MICE. Ia menjelaskan bahwa keberadaan proyek tersebut sekaligus bentuk nyata terhadap dukungan pengembangan pariwisata di Indonesia khusus nya di Bali. Roberto juga menambahkan, nilai investasi untuk bisnis hospitality pada 2023 sebesar Rp 460 miliar dan akan meningkat di 2024 dengan jumlah Rp510 miliar.

"Tanly tentunya bukan sebatas mencari untung dalam pengelolaan, tetapi juga memperhitungkan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan serapan tenaga kerja," kata dia. Melalui bisnis hospitality saat ini pihak Tanly berharap dapat menyerap ratusan tenaga kerja perhotelan.

Dengan demikian, dari total tiga hotel dan dua outlet yang nanti nya terbangun akan menyerap lebih banyak lagi ratusan angkatan kerja. Di kesempatan yang sama Cluster Director Marcom Tanly Hospitality, Mona Cella menjelaskan bahwa tempat-tempat populer yang dipilih dalam proyek Tanly dirancang untuk para tamu yang ingin mengekspresikan diri dan explorasi.

"Tanly is Different by Design. Tanly ingin menggabungkan semangat modern dengan kearifan budaya lokal. Menjadikan hotel, resor, ataupun restoran menjadi sangat ikonik dan Instagrammable," dia menandaskan.