Liputan6.com, Gunungkidul - Jagat media sosial di Yogyakarta gempar dengan munculnya sebuah postingan yang menyebut salah satu alat yang menjadi bagian proyek Bhakti Kominfo di Kelurahan Giripanggung hilang atau dicuri orang. Sontak unggahan tersebut mendapat respons negatif dari warganet.
Seperti salah satu akun Instagram @nkritoday menyebut jejak-jejak Proyek Bhakti Kominfo dikorupsi triliunan rupiah, bantu sebar dan viralkan. Mungkin menjadi salah satu bukti bahwa proyek tersebut dikatakan gagal akibat dikorupsi.
“yang notabene merupakan fasilitas yang diperuntukan untuk Puskesmas yang beralamat di Klapalro 1 Rt 01 Rw 04 Giripanggung Tepus Gunungkidul ini hilang atau raib entah ke mana,” seperti dikutip dalam postingan, Rabu (24/5/23).
Advertisement
Dalam postingan ini juga menyebut bahwa router dan power supply masih hidup dan sinyal bar Wifi juga masih terbaca namun tidak ada koneksi internet. Selain itu juga disebutkan mungkin hanya untuk mensiasati biar kelihatan masih berfungsi.
Unggahan sejenis juga juga muncul di akun Twitter @merapi_uncover. Dalam cuitannya menyebut patut diduga ada keterlibatan oknum penanggung jawab atau pengelola puskesma atas hilangnya alat penerima sinyal ini.
Liputan6.com mencoba menelusuri lokasi yang disebutkan dalam beberapa unggahan tersebut. Dengan menempuh jarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota Wonosari berhasil menemukan Puskesmas Pembantu Tepus II yang dimaksud.
Dari hasil pengamatan di lokasi, benar adanya dalam video unggahan ada sebuah tiang bambu dengan ditutup pada bagian atas menggunakan ember bekas cat dan beberapa kabel masih melintang. Bahkan, di lokasi tersebut juga ditemukan bekas tiang besi yang terpotong.
Setelah mendapat informasi dari warga bahwa yang dipercaya mengurusi peralatan tersebut adalah, Dedy Swi Setyawan. Terhubung melalui sambungan telepon, Dedy pun menuju ke lokasi bersama dengan kedua rekannya.
Dedy menepis jika peralatan internet dari Kominfo tersebut dicuri atau hilang. Bahkan, Dedy menjabarkan kronologi sejak awal pemasangan hingga diambil secara resmi oleh vendor yang sebelumnya memasang alat tersebut.
“Ndak hilang mas, tetapi sekira bulan Desember 2022 lalu kami menerima surat pemberitahuan terkait akan diambilnya beberapa peralatan dari Puskesmas ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Dedy menyebut ada tiga jenis peralatan yang diambil oleh vendor tersebut dengan menggunakan truk. Ia merinci bahwa alat yang diambil berdasar surat yang ditunjukan adalah tiang besi beserta parabola, cabinet case beserta isinya, dan UPS.
“Ada 3 orang yang datang ke lokasi dengan menunjukan surat ke petugas asset Puskesmas Induk di Tepus, katanya dari Telkomnet,” ulasnya.
Disinggung terkait dicuri atau hilang, Dedy memastikan bahwa beberapa peralatan yang tidak ada di lokasi Puskesmas tersebut secara resmi diminta kembali oleh vendor dan diganti dengan yang baru. Meski demikian, peralatan yang barupun tidak dapat difungsikan.
“Dulu waktu pakai yang lama pernah bisa digunakan beberapa waktu namun hanya di area Puskemas. Dan kini diganti yang baru malah tidak bisa sama sekali,” jelasnya.
Baca Juga
Ini Kata Polisi
Sementara itu, Polsek Tepus usai viralnya postingan tersebut polisi mendatangi lokasi untuk memastikan kondisi BTS yang diduga dicuri atau hilang. Bahkan, [olisi juga memeriksa petugas jaga yang bertanggung jawab terhadap peralatan tersebut.
Kapolsek Tepus, AKP Larso mengatakan bahwa dari hasil temuan di lapangan memang benar beberapa pelatan tidak ada di lokasi. Hal tersebut dari hasil pemeriksaan terhadap Dedy di lokasi Puskesmas II Giripanggung.
Larso menjelaskan bahwa dari keterangan yang didapat bahwa terdapat surat dengan logo menyampaikan mengambil beberapa peralatan BTS di lokasi tersebut. Bahkan, surat tersebut juga sudah ditembuskan ke bagian aset Puskesmas Tepus.
“Suratnya ada, dan foto-foto pengambilan peralatan sempat didokumentasikan oleh Dedy sebagai penanggung jawab peralatan,” kata Larso.
Selain itu, di lokasi juga masih ditemukan peralatan jaringan yang dalam keadaan menyala baik UPS maupun transceiver. Meski menyala, saat dilakukan uji coba sinyal internet tidak dapat digunakan baik upload maupun download.
“Bekas kabel yang diambil ada, dan terpasang peralatan baru. Tetapi tetap tidak dapat digunakan,” terangnya.
Kapolsek menyimpulkan bahwa dari beberapa bukti yang didapat di lokasi dan keterangan beberapa saksi. BTS tersebut diambil secara resmi oleh vendor dengan atas nama Telkomnet. Terkait isu yang beredar di media sosial, bahwa kejadian itu tidak benar.
“Jadi diambil ya, bukan hilang atau dicuri, namun kami akan tindak lanjuti dengan menghubungi Kominfo maupun vendor untuk memberikan penjelasan,” pungkasnya.
Advertisement