Liputan6.com, Gunungkidul Ramai kabar korupsi Base Transceiver Stations (BTS) proyek Kemenkominfo triliunan rupiah membuat gempar seluruh warga Indonesia, tak terkecuali warga Padukuhan Klapaloro 1, Kalurahan Giripanggung, Tepus Gunungkidul. Pasalnya, BTS tersebut juga sudah terpasang di desa mereka sejak 2020, namun hingga kini tak bisa digunakan.
Rusmituti, warga setempat mengatakan, awalnya BTS tersebut bisa digunakan, namun hanya sebentar saja. Waktu itu, saat pendemi Covid-19 melanda, sempat digunakan anak-anak di sekitar lokasi, yang dimanfaatkan untuk pembelajaran daring. Namun beberapa bulan kemudian, jaringan internet lemot dan tak dapat digunakan sampai sekarang.
"Banyak anak-anak dulu di sini, tapi hanya bertahan 1,5 bulan saja. Setelah itu sinyalnya lemot dan susah sekali digunakan," kata Rusmi kepada Liputan6.com, Rabu (24/5/2023).
Advertisement
Rusmiastuti memakluminya karena tinggi antena BTS tersebut hanya 1,8 meter. Di antena tersebut terpasang sebuah benda mirip parabola yang kemungkinan merupakan penangkap sinyal. Sehingga daya jangkauan yang terbatas tidak bisa mencakup semua padukuhan.
Petugas Puskesmas Giripanggung yang dipercaya mengurusi operasional BTS tersebut, Deddy Dwi Saputra menuturkan, BTS tersebut sempat berfungsi namun akhirnya banyak yang tidak menggunakan karena sinyalnya yang lemot. Dia sendiri kewalahan ketika harus mengurusinya karena tugas pokoknya adalah mengurusi keuangan Puskesmas.
"Lha kalau saya sebentar-sebentar suruh ke sini, saya kewalahan dong. Apalagi jaraknya dari Puskesmas Induk ke sini 10 kilometer," katanya.
Â
Kawasan Blank Spot
Seperti diketahui, wilayah Giripanggung merupakan satu dari beberapa lokasi yang dinilai masuk dalam kawasan blank spot. Sehingga, dengan kehadiran BTS dapat membantu warga dalam mendapatkan akses internet.
Tak hanya itu, BTS yang ada diharapkan mampu mempermudah sarana informasi dengan menggunakan jaringan internet. Hingga, jalannya pemerintah yang telah menggunakan digitalisasi dalam pelayanan masyarakat.
Advertisement