Liputan6.com, Solo - Terdapat sebuah destinasi wisata religi di Kota Solo yang bisa dijadikan pilihan tujuan, yakni Makam Ki Gede Sala. Destinasi ini berlokasi di Jalan Mloyokusuman, Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Masyarakat setempat meyakini Ki Gede Sala sebagai salah satu tokoh pendiri Kota Solo. Mengutip dari surakarta.go.id, Kota Solo dahulu adalah Desa Sala.
Pada saat masih menggunakan nama Desa Sala, kondisi wilayah ini masih berupa hutan rawa. Belum banyak pemukiman warga yang bisa dijumpai.
Advertisement
Ki Gede Sala kala itu tinggal di desa yang penamaannya diambil dari nama pohon sala yang banyak dijumpai di daerah tersebut. Beliau bersama teman seperguruannya, Kyai Carang dan Nyai Sumedang, mulai menyebarkan ajaran agama Islam di sekitar Desa Sala.
Baca Juga
Pada saat terjadi pemberontakan Pacinan 1741, Keraton Kartasura runtuh. Pemerintahan Raja Pakubuwono II kemudian memutuskan untuk memindahkan keraton ke daerah timur Kartasura, yaitu Desa Sala.
Awalnya, terdapat tiga tempat alternatif, yakni daerah Kadipolo, Sonosewu, dan Desa Sala. Desa Sala kemudian dipilih karena letaknya yang strategis dan dekat dengan Sungai Bengawan Solo sebagai akses mobilitas.
Raja Pakubuwono II pun membeli tanah Desa Sala. Hingga akhirnya, Ki Gede Sala menjadi bagian dari abdi dalem Keraton Surakarta. Beberapa tahun setelah berdirinya Keraton Surakarta di Desa Sala, Ki Gede Sala meninggal dunia. Beliau kemudian dimakamkan di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Makam tersebut berjarak sekitar 500 meter dari Keraton Kasunanan Surakarta. Sementara itu, dua teman seperguruannya juga dimakamkan di daerah yang sama.
Karena jasanya yang telah memberikan tempat untuk berdirinya Keraton Surakarta, Ki Gede Sala selaku abdi dalem keraton pun mendapatkan gelar Bekel dari Raja Pakubuwono II. Hingga kini, makam Ki Gede Sala masih menjadi salah satu destinasi wisata religi Solo.
Tak hanya masyarakat Solo, para wisatawan yang berkunjung untuk berziarah juga datang dari berbagai kalangan. Makam Ki Gede Sala akan semakin ramai saat momen Ramadan tiba. Selain untuk berziarah, di makam ini juga kerap diadakan wilujengan saat peringatan perpindahan Keraton Surakarta dari Kartasura ke Sala oleh pihak Keraton Surakarta sebagai bentuk penghormatan untuk Ki Gede Sala.
Penulis: Resla Aknaita Chak