Liputan6.com, Bandung - Sepeda menjadi alat transportasi yang sangat umum diketahui oleh masyarakat di seluruh dunia dan masih sering digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat dunia. Tidak banyak yang mengetahui bahkan pada tanggal 3 Juni setiap tahunnya diperingati menjadi Hari Sepeda Sedunia.
Tentunya peringatan tersebut dibuat tanpa sebab sebagaimana agar masyarakat lebih bisa aktif untuk melakukan kegiatan sederhana diantaranya bersepeda. Meskipun termasuk alat transportasi tetapi sepeda bisa menjadi sarana untuk berolahraga dan juga baik untuk lingkungan sekitar.
Sepeda merupakan alat transportasi tua yang tidak mengeluarkan polusi sehingga baik untuk lingkungan khususnya kualitas udara sekitar. Di Indonesia pun banyak pengguna sepeda umumnya untuk beraktivitas dan berolahraga, tetapi tidak sedikit juga yang menggunakannya untuk transportasi bepergian dalam jarak yang tidak terlalu jauh.
Advertisement
Sejarah Hari Sepeda Sedunia
Mengutip dari National Today Hari Sepeda Sedunia ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah hasil kampanye dari seorang profesor bernama Leszek Sibilski dari Turkmenistan dan 56 Negara lain.
Kampanye tersebut dimulai untuk mempromosikan resolusi PBB yang akan menetapkan hari untuk advokasi dan perayaan sepeda sederhana di seluruh dunia. Sehingga pada tahun2 015 Sibilski pun mendedikasikan dirinya untuk proyek akademik, mengeksplorasi sepeda dan juga perannya dalam pembangunan.
Proyek Sibilski pun melambung dan menjadi sebuah gerakan besar yang didukung oleh ‘Mobilitas Berkelanjutan untuk Semua’. Sampai akhirnya menghasilkan hari internasional khusus yang ditetapkan oleh PBB dalam mempromosikan bersepeda.
Hasilnya, pada 12 April 2018 resolusi menyatakan 3 Juni menjadi Hari Sepeda Sedunia dengan suara bulat diadopsi oleh 193 negara anggota Majelis Umum PBB. Peringatannya pun masih sering dirayakan hingga saat ini dengan sejumlah kampanye dan aktivitas bersepeda yang menarik.
Advertisement