Sukses

Stasiun Geofisika Manado Mencatat 45 Kejadian Gempa di Sulut dalam Sepekan

Dia mengungkapkan, sebagian besar gempa atau sebanyak 84,38 persen memiliki magnitudo antara tiga sampai lima, sementara sisanya sebesar 15,62 persen memiliki magnitudo kurang dari tiga.

Liputan6.com, Manado - Wilayah Sulut menjadi salah satu kawasan yang sering terjadi gempa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado mencatat sebanyak 45 gempa bumi terjadi dalam sepekan terakhir.

"Satu dari 45 kejadian gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh masyarakat, ini terjadi dalam kurun waktu 26 Mei hingga 1 Juni," ungkap Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, Minggu (4/6/2023).

Dia mengungkapkan, sebagian besar gempa atau sebanyak 84,38 persen memiliki magnitudo antara tiga sampai lima, sementara sisanya sebesar 15,62 persen memiliki magnitudo kurang dari tiga.

"Menurut kedalaman gempa, sebesar 62,5 persen di antaranya adalah gempa bumi berkedalaman dangkal atau kurang dari 60 kilometer," ujarnya.

Sedangkan, sebanyak 34,38 persen adalah berkedalaman menengah atau antara 60-300 kilometer, serta 3,12 persen sisanya adalah gempa dalam yang besarnya lebih dari 300 kilometer.

"Dari peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar gempa bumi dengan kedalaman dangkal terjadi pada lempeng laut Maluku yaitu di perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara," ujarnya.

Sedangkan, gempa bumi yang dilaporkan dirasakan oleh masyarakat sebanyak satu kali dirasakan di Kecamatan Tolitoli Utara, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Pada periode sebelumnya, Stasiun Geofisika Manado mencatat ada sebanyak 50 kejadian gempa menggetarkan Sulut sekitarnya.

"Berdasarkan seismisitas atau peta episenter, sebagian besar gempa bumi dengan kedalaman dangkal terjadi pada lempeng laut Maluku yaitu di perairan antara Sulut dan Maluku Utara," dia memungkasi.