Liputan6.com, Garut - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Tasikmalaya, Jawa Barat, mengejar target optimalisasi imunisasi vaksin difteri putaran dua, warga Kampung Sadahurip, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut.
“Hari ini kami fokus untuk warga di RW 8,9 dan 10 kampung Sadahurip Desa Sukahurip, terkhusus di RW 008 target Sasaran anak balita dan diatas lima tahun sebanyak 80 orang,” ujar Manajer Operasi PT PGE Karaha Awalludin, Senin (5/6/2023).
Menggandeng tim dokter dan medis dari Dinas Kesehatan pemerintah daerah (pemda) Garut, termasuk dukungan tokoh ulama dan tokoh pemuda setempat. Perusahaan pelat merah itu, berharap mampu menekan penyebaran penyakit difteri yang telah merenggut 9 warga Sukahurip Garut tersebut.
Advertisement
Menurutnya, kegiatan imunisasi difteri yang dilakukan warga Sadahurip bukan perkara yang mudah. Rendahnya kesadaran untuk melakukan imunisasi, serta masih minimnya info mengenai vaksin difteri menjadi penyebabnya.
Kondisi itu diperparah masih tingginya kepercayaan warga yang mengkaitkan penyakit dengan hal yang berbau mistik. “Memang membutuhkan pendekatan dari hati ke hati, karena apa yang kami berikan (imunisasi difteri) sebenarnya buat warga juga,” kata dia.
Sebelumnya capaian imunisasi difteri tahap kedua hanya 13 anak atau sekitar 16,25 persen, namun sejak masuknya dukungan PGE Karaha, imunisasi lanjutan putaran kedua naik signifikan menjadi 65 balita atau naik hingga 81,25 persen.
“Sisanya anak dan balita yang kondisinya sakit yang belum bisa dilakukan imunisasi,” ujar dia.
Munculnya wabah difteri di salah satu desa ring 1 wilayah operasional PT PGE Area Karaha tersebut, langsung menjadi perhatian perusahaan untuk memberi solusi terbaik bagi warga agar wabah difteri segera reda.
“Tim Dokter dan Governance Public Relation PGE Kami langsung lakukan koodinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut termasuk dengan pihak desa,” kata dia.
Beberapa upaya mulai sosialisasi pencegahan hingga vaksinasi vaksin difteri, langsung digeber pihak PGE Karaha, dalam pencegahan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium Diphteria itu.
“Sebenarnya awalnya kami konsen di kasus stunting warga dulu, tapi dengan adanya kasus difteri dengan status KLB, kami tergerak untuk ikut membantu masyarakat,” papar dia.
Hasilnya, capaian imunisasi difteri warga Sukahurip naik dratis dalam beberapa bulan terakhir, sejak pemda Garut menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri Februari lalu.
“Data hingga akhir Mei lalu sudah di atas 80 persen, mungkin dengan data terbaru hari ini, jumlahnya naik signifikan,” ujarnya.
Tercatat sebanyak 350 anak interval usia 4-15 tahun dari tiga Rukun Warga (RW) Desa Sukahurip, sukses menjalani imunisasi vaksin difteri dalam dua kali imunisasi. “Laporan terakhir hari ini hanya menyisakan lima anak, sisanya sudah divaksin,” papar dia.
Dia berharap, kehadiran PGE Karaha dalam aksi kemanusiaan mengenai capaian optimalisasi vaksinasi difteri balita dan anak-anak Sukahurip, mampu menekan penyebaran difteri di desa Sukahurip.
“Untuk tahap ketiga vaksinasi difteri kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan semua pihak yang terlibat untuk upaya lanjutan agar tercapai imunisasi secara lengkap,” kata dia.
Baca Juga
Dukungan Positif PGE Area Karaha
Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Garut Agus Dinar mengakui peran PT. PGE Area Karaha dalam meningkatkan optimalisasi vaksinasi difteri warga Sukahurip.
"Kami seperti punya power atau energi baru di putaran kedua ini, dimana sebelumnya speakless,” ujar dia.
Lembaganya mencatat capaian vaksinasi difteri putaran kedua warga Sukahurip, sudah di atas 80 persen, mendekati capaian vaksinasi difteri tingkat Kecamatan Pangatikan. “Awalnya hingga Mei lalu masih 74 persen,” ungkap dia.
Kepala Desa Sukahurip Asep Rukman mengapresiasi capaian vaksinasi difteri warga Sukahurip. Menurutnya, kehadiran PGE Karaha mampu menyadarkan warga pentingnya vaksinasi untuk mencegah difteri.
“Banyak sumbangsih PGE Karaha dalam bidang kemanusiaan, sebelumnya mereka konsen di stunting, kini juga ikut membantu vaksinasi difteri. Kemarin mereka men-support 400 pak makanan dan minuman bergizi,” kata dia.
Asep mencatat, sembilan warga meninggal dunia, serta 11 lainnya positif difteri dengan interval usia 4-15 tahun akibat penyakit itu.
“Kami juga mulai menyiapkan kapan rencana vaksinasi difteri tahap difteri ketiga bersama PGE Karaha,” kata dia.
Advertisement