Liputan6.com, Jakarta - Majalah Forbes telah kembali merilis daftar orang terkaya di dunia per Juni 2023. Pada 1 Juni, menurut perkiraan Forbes, orang terkaya nomor 1 di dunia jatuh kepada Bernard Arnault, yang hartanya bernilai hampir $22 miliar, lebih rendah daripada pada 1 Mei.
Baca Juga
Advertisement
Langkah itu telah mempersempit kesenjangan antara Arnault dan Elon Musk di nomor 2 peringkat orang terkaya di dunia dan diperkirakan hartanya di bawah $ 15 miliar.
Lantas, siapa Bernard Arnault?
Bernard Arnault adalah pengusaha, investor, dan kolektor seni Prancis, paling dikenal sebagai ketua dan CEO konglomerat Prancis LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SA, perusahaan produk mewah terbesar di dunia.
Ia lahir pada 5 Maret 1949 di Roubaix, Prancis, dan lulus dari École Polytechnique di Paris dengan gelar di bidang teknik.
Arnault memulai kariernya dengan mengambil alih perusahaan konstruksi milik ayahnya, Ferret-Savinel pada 1971. Dia mengubah nama perusahaan menjadi Férinel Inc dan mengalihkan fokusnya ke real estate.
Pada 1984, Arnault mengetahui bahwa Christian Dior akan dijual dan membeli Boussac, perusahaan induk Dior, dalam upaya untuk mendapatkan rumah mode Prancis yang terkenal.
Sejak itu, Arnault telah menghabiskan miliaran dolar dan bekerja untuk membangun konglomerat yang terdiri dari sekitar 50 merek paling kuat di dunia.
Arnault adalah orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih $212 miliar. Kekayaannya berasal dari kepemilikannya atas LVMH, yang mencakup beberapa nama paling terkenal di bidang fesyen, perhiasan, dan alkohol, termasuk Louis Vuitton, TAG Heuer, dan Dom Pérignon.
Anak Arnault juga bekerja di merek LVMH, termasuk Louis Vuitton, Berluti, dan TAG Heuer.
Kesuksesan Arnault dalam industri barang mewah membuatnya mendapat julukan "Paus Mode" oleh pers global. Ia dikenal karena kemampuannya mengelola kreativitas demi keuntungan dan pertumbuhan, dengan produk-produk baru menyumbang sekitar 15% dari penjualan LVMH setiap tahun.
Tujuan Arnault adalah untuk menciptakan "merek bintang", yang lahir hanya ketika sebuah perusahaan berhasil membuat produk yang "berbicara dengan zaman" tetapi terasa sangat modern.
Kekayaan bersih Arnault terpukul oleh penurunan 5% harga saham LVMH karena kekhawatiran melambatnya belanja konsumen AS, menyebabkan dia kehilangan $11,2 miliar dalam satu hari. Namun, dia tetap menjadi orang terkaya di dunia, menurut Forbes.
Arnault juga dikenal karena upaya filantropisnya, termasuk sumbangan $226 juta untuk membantu membangun kembali Katedral Notre-Dame di Paris setelah kebakaran pada 2019.