Sukses

Kisah Pilu Tahanan Polresta Banyumas Meninggal Penuh Luka Lebam, Keluarga Tuntut Keadilan

Tangis Jakam pecah saat Kapolsek Baturraden mengabarkan kematian anak lelakinya, Oki Kristodiawan. Oki, tahanan Polresta Banyumas atas kasus pencurian sepeda motor, tewas dengan kondisi penuh luka

Liputan6.com, Banyumas - Tangis Jakam pecah saat Kapolsek Baturraden mengabarkan kematian anak lelakinya, Oki Kristodiawan. Oki, tahanan Polresta Banyumas atas kasus pencurian sepeda motor, tewas penuh luka pada Jumat, 2 Juni 2023 yang lalu.

Oki dijemput enam orang yang mengaku polisi pada tanggal 17 Mei 2023 malam. Enam polisi tak berseragam itu bahkan tak mengizinkan Oki berpakaian saat penjemputan.

"Takut kabur," kata Silvia Devi Soembarto, penasihat hukum keluarga Oki melalui sambungan telepon, Senin sore (5/6/2023).

Baru keesokan harinya, seorang lelaki yang mengaku polisi datang mengambil baju untuk Oki. Melalui pria ini, keluarga meminta kejelasan di mana Oki ditahan. Namun ia tak memberitahu di mana Oki mendekam.

Tiga hari sejak penjemputan yang mengejutkan itu, pria yang mengaku polisi ini datang lagi. Kali ini ia mengantarkan surat penangkapan tertanggal 17 Mei 2023.

Sekali lagi, keluarga meminta kejelasan di mana Oki ditahan. Ia justru meminta pihak keluarga tak menjenguk Oki untuk sementara.

Jakam dan Desi, adik Oki, makin cemas. Keluarga sederhana khas masyarakat desa ini tak tahu lagi harus ke mana.

Di tengah kekalutan ini, tiba-tiba datang Kapolsek Baturraden, Jumat, 2 Juni 2023. Ia datang membawa kabar Oki meninggal.

Kapolsek menyebut, kematian Oki akibat gagal ginjal dan konsumsi alkohol berlebih. Seketika tangis Jakam pecah.

Anak lelaki satu-satunya meninggal. Kabar ini mengejutkan lantaran ketika penangkapan, Oki dalam keadaan sehat. Namun pulang sudah tak bernyawa.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kondisi Jenazah Penuh Luka

Jenazah Oki diantar ambulan RSUD Margono Soekarjo. Seseorang yang mengaku dokter polisi buru-buru menyarankan agar jenazah dimakamkan.

"Fardlu kifayah ini, fardlu kifayah," kata Silvia menirukan ucapan orang itu kepada keluarga.

Namun keluarga tak begitu saja menuruti desakan orang itu. Dengan dalih mendoakan arwah Oki, mereka menunda pemakaman.

Keluarga mengunci pintu lalu membuka kain kafan pembungkus jenazah Oki. Mereka menemukan luka lebam di sekujur tubuh.

Sebelum dimakamkan, keluarga sempat mengambil foto dan video kondisi tubuh Oki. Kondisi ini semakin membuat keluarga sedih sekaligus geram.

Seorang keluarga yang juga aktif di lembaga bantuan hukum kemudian melaporkan kejanggalan ini ke Polresta Banyumas. Mereka menuntut kasus ini diselidiki dan menghukum pelaku.

Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, kepada jurnalis menjelaskan, penyidik masih memeriksa kasus ini. Ia menyebut tim dokter memang menemukan ada luka pada tubuh Oki.

"Luka di kepala, kekurangan elektrolit, kemudian gagal ginjal, dan kerusakan lever akut," katanya.

Edy juga menyebut ada dugaan penganiayaan sesama tahanan. Kemungkinan ini sedang didalami penyidik.

Polisi juga berencana melakukan autopsi sebagaimana permintaan keluarga. Ia menyatakan akan mengungkap kasus ini secara transparan setelah pemeriksaan selesai.