Sukses

Siswi SMP Kritik Pemkot Jambi Dilaporkan Polisi, Mahfud MD Siap Beri Pendampingan

Saat ini, salah seorang siswi SMP asal Jambi berinisial SFA tengah menjadi perhatian publik. Pasalnya, setelah memberikan kritik terhadap pemerintah Jambi atau Wali Kota Jambi mengenai aktivitas salah satu perusahaan yang merusak rumah neneknya yang juga seorang veteran RI.

Liputan6.com, Bandung - Saat ini, salah seorang siswi SMP asal Jambi berinisial SFA tengah menjadi perhatian publik. Pasalnya setelah memberikan kritik terhadap pemerintah Jambi atau Wali Kota Jambi mengenai aktivitas salah satu perusahaan yang merusak rumah neneknya yang juga seorang veteran RI.

Remaja SMP itu memberikan kritikannya di media sosial TikTok namun usai memberikan video kritikan tersebut ia dilaporkan ke polisi oleh Pemkot Jambi mengenai UU ITE. Adapun karena hal tersebut publik semakin memperhatikan kasusnya terutama SFA merupakan siswi SMP yang tengah memberikan kritikan atas yang ia alami.

Pembahasan tersebut pun viral di media sosial salah satunya di Twitter sejumlah pengguna bahkan memberitahu tokoh-tokoh publik di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud MD pun memberikan respon terhadap informasi tersebut dan mengatakan akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam mendampingi siswi SMP Jambi tersebut.

Terimakasih atas infonya. Polhukam akan berkordinasi dgn Kementerian PPA, Kompolnas, dan Komisi Perlindungan Anak utk bisa ke Jambi, membantu mendampingi anak ini. Dampingi, lindungi, dan jernihkan masalahnya, perlakuan anak-anak sesuai dgn hukum yang berlaku bagi anak-anak,” ujarnya (@mohmahfudmd)

2 dari 3 halaman

Kronologi Siswi SMP Kritik Pemerintah Jambi

Melansir dari Merdeka.com kornologi kejadian berawal ketika SFA merupakan seorang siswi SMP asal Jambi yang saat ini tengah memberikan kritikannya kepada Pemerintahan Jambi. Bukan tanpa sebab kritikannya mengenai rumahnya yang rusak serta jalan yang turut rusak di depan rumah tempat neneknya tinggal.

Adapun kerusakan jalan tersebut terjadi akibat dari Pemkot Jambi yang memberikan izin untuk truk bertonase 20 ton lebih melewati jalan lorong warga. Ia mengatakan jika jalan tersebut hanya diperuntukan kendaraan berbobot 5 ton.

Tidak hanya mengenai jalanan rusak, ia juga memberikan kritik terhadap perusahaan tersebut yang semestinya menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Uap, tetapi malah menjadi perusahaan kayu hutan.

Ia juga membagikan video mengenai neneknya yang turut meminta bantuan presiden akibat kerusakan yang terjadi. Adapun nenek dari SFA merupakan seorang perawat pada masa kemerdekaan dan membantu para tentara ketika melawan kemerdekaan.

Namun, kritikan yang disampaikan terhadap pemerintah kota Jambi justru membuatnya dilaporkan kepada kepolisian mengenai UU ITE. Meskipun mendapatkan pelaporan ia tetap maju, dan telah didampingi oleh pengacara dalam menghadapi tuntutan tersebut, bahkan Menko Polhukam Mahfud MD pun akan mendampingi kasusnya.

3 dari 3 halaman

Mendapatkan Pelecehan Verbal

Sebelum mendapatkan pelaporan dari Pemkot Jambi SFA ternyata mengalami pelecehan verbal dari seorang pelawak bernama Deby Eka Saputra atau dikenal sebagai Debi Ceper. Pelecehan verbal tersebut pun langsung ditanggapi oleh SFA karena ia hanya seorang siswi SMP baik-baik yang ingin menyuarakan keadilan bagi neneknya.

"Dia berkomentar mengatakan kerja dan gaji berapa yang mendapat uang Rp1,3 miliar rupiah sehari kalau selain ngangkang. Tujuannya jelas untuk melecehkan saya dan menganggap saya sebagai seorang pelacur. Sedangkan, saya adalah seorang siswi perempuan SMP di kota Jambi yang baik-baik, untuk menyuarakan keadilan nenek saya Hafsa," ujarnya.

Debi Ceper sendiri dikenal sebagai seorang pelawak yang juga dikenal dengan The Neckless Man atau Manusia Tanpa Leher. Serta saat ini akun Instagram miliknya (@debiceper23) sudah tidak aktif karena banyaknya laporan pada akunnya tersebut.