Sukses

Berbekal Korek Api dan Magnet, Pemuda di Madura Gasak 4 Sepeda Motor

Motor Curian Belum Sempat Dijual

Liputan6.com, Bangkalan - Tak hanya dalam bisnis, dunia kriminalitas juga menuntut para pelakunya mengikuti berbagai perkembangan teknologi. Seorang pencuri misalnya dituntut mengupgrade skillnya membobol kunci sepeda motor yang umumnya telah memiliki pengaman ganda.

Imam dan Mahrus, keduanya pencuri motor yang ditangkap Satreskrim Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, adalah contoh ideal untuk hal ini. Selain kunci T yang lumrah dipakai, tersangka Imam juga memodifikasi batang magnet menjadi kunci serba bisa membuka pengaman kunci motor magnetic.

Saat diperiksa penyidik dan ditanya cara pakai alat itu, Imam menjelaskan seolah-olah dia ahli kelistrikan. Untuk menggunakannya diperlukan korek api. Pemantik ini diperlukan agar memunculkan arus listrik yang menciptakan korsleting agar alarm tidak berbunyi.

"Ini bagian min, yang ini plus. Dengan bantuan korek api, Tinggal dirasa-rasa sisi mana yang bisa dipakai membuka pengaman kunci," kata Imam sembari memeragakan aksinya, Rabu(7/6/23).

Dengan bantuan alat yang gagangnya hanya dari gulungan plester hitam itu, duet Imam dan Mahrus telah menggasak empat unit motor matic dalam dua bulan terakhir.

Empat TKP pencurian yaitu dua unit sepeda motor berada di Kecamatan Sepuluh, satu unit di Kecamatan Kokop dan satu unit di depan Bangkalan Plaza, Kecamatan Kota. Salah satu korban pencurian masih berstatus pelajar SMK.

"Saya bikin sendiri, bukan dari YouTube," ungkap Imam.

2 dari 2 halaman

Rumah Kosong

Di Desa Macajeh, Kecamatan Tanjungbumi, terdapat rumah kosong yang letaknya jauh dari pemukiman warga. Rumah itu dijadikan markas para tersangka sekaligus tempat menyembunyikan sepeda motor curian.

Ketika polisi menggrebek rumah itu, ditemukan beberapa unit sepeda motor yang diakui tersangka adalah hasil curian namun belum sempat dijual ke penadah.

Selain sepeda motor, polisi juga menemukan senjata tajam dan aneka peralatan lain. Polisi sampai harus menembak Imam karena melakukan perlawanan ketika akan ditangkap.

"Mereka ini sering berganti partner, di TKP satu dengan yang lain, di TKP dua  dengan orang lain lagi," kata Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya.