Sukses

Menilik Koleksi Wayang Milik Boediardjo di Museum Wayang Sasana Guna Rasa Borobudur

Boediarjo merintis museum wayang itu sebagai bentuk kecintaannya terhadap wayang.

Liputan6.com, Magelang - Bangunan seluas 1.500 meter persegi yang berlokasi di Pondok Tingal Jalan Balaputradewa Nomor 32 Brajanalan Wonorejo Borobudur menjadi rumah bagi ribuan wayang. Tempat bernama Museum Wayang Sasana Guna Rasa itu menyimpan beraneka jenis wayang koleksi R Boediardjo.

Boediarjo merintis museum wayang itu sebagai bentuk kecintaannya terhadap wayang. Ia belajar wayang dari pamannya benama Tjokrowihardjo di Temanggung yang merupakan dalang kondang kala itu.

Pada 1991, Boediardjo memindahkan koleksi-koleksinya yang selama ini tersimpan di rumahnya ke museum itu.

Semasa hidupnya, Boediardjo pernah menjabat sebagai menteri penerangan dan duta besar RI untuk Kamboja dan Sapanyol. Selain itu, ia menjadi Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko.

Jabatan terakhirnya sebelum purna tugas dan meninggal dunia pada 15 Maret 1997 adalah komandan jenderal komando logistik TNI AU dengan pangkat Marsekal Madya.

Boediardjo yang lahir di Magelang pada 16 November 1921 memiliki 1.848 buah wayang. Di museum, wayang-wayang itu tersimpan di 16 kotak, terdiri dari 14 kotak berukuran besar dan dua kotak kecil.

Menurut pengelola koleksi Boediardjo di museum wayang Eko Sunyoto, museum wayang ini tidak terlalu besar. Namun, koleksi wayang terbilang lengkap.

Koleksi itu antara lain meliputi, 198 wayang kulit gaya purwa, 238 wayang kulit gaya Yogyakarta lawasan, 185 wayang kulit purwa kidang kencana, 172 wayang kulit purwa gaya Kedu, dan 178 wayang kulit purwa pembelian dari Pawik.

Museum wayang juga menyimpan beraneka jenis wayang Banyumas, Cirebon, Pancasila, ruwatan, Jawa Timuran, Buddha, putihan, dan wayang Sasak.

“Selain itu juga ada  Wayang Indonesia Visit yang merupakan karya Boediharjo,” ujarnya, kepada Liputan6.com, Minggu (11/6/2023).

Selain wayang purwa, Boediarjo juga memiliki koleksi 83 rekaman kaset wayang dari 1871 sampai 1994 dan 59 kaset video berisi rekaman pergelaran wayang sejak 1980 hingga 1990. Ada pula 694 koleksi buku tentang wayang dalam berbagai bahasa.

(Hermanto Asrori)

 

Simak Video Pilihan Ini: