Liputan6.com, Gunungkidul - Setelah didera Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lummy Skin Diaese (LSD), Dinas Peternakan Gunungkidul memastikan bahwa aktivitas perdagangan hewan kembali normal jelang Hari Raya Iduladha 2023 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Retno Diwiastuti Kabid Keswan DPKH Gunungkidul.
Dari pantauan di beberapa pasar hewan Gunungkidul, Retno mengatakan bahwa aktivitas perdagangan hewan ternak sudah kembali normal. Meski demikian, adanya dua penyakit PMK dan LSD yang menyebar di Gunungkidul membuat harga hewan sempat turun.
Dari data yang ia terima, kasus kumulatif hewan terjangkit PMK di Gunungkidul mencapai 1.688 kasus yang saat ini menyisakan 214 kasus aktif. Sementara itu untuk penyebaran LSD kasus kumulatif tercatat sebanyak 1.581 kasus yang menyisakan 1.553 kasus aktif.
Advertisement
Menurutnya, saat ini hewan yang terjangkit kedua penyakit tersebut sudah mendapatkan perawatan sehingga masih dalam tahap pemulihan. Secara grafik terjadi penurunan angka ternak terjangkit meski masih ada satu dua hewan masih terpapar.
“Masih ada yang terjangkit, tetapi angkanya cuma sedikit, dan secara keseluruhan sekarang tinggal pemulihan,” kata Retno, Senin (12/06/23) siang.
Membaiknya penanganan pasca PMK dan LSD ditunjukkan dengan mulai banyaknya pengusaha ternak yang mengirimkan hewan keluar daerah. Setidaknya ada 19 pengusaha sudah mulai mengurus dokumen pengiriman hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Kalau terkait pengiriman, kami imbau agar pengusaha tidak mendadak dalam mengurus dokumen karena itu membutuhkan waktu,” tuturnya.
Retno memastikan adanya dua penyakit tersebut tidak mempengaruhi ketersediaan hewan kurban untuk tahun ini. Berkaca di tahun lalu, disebutnya kebutuhan hewan kurban di Gunungkidul tahun 2022 untuk sapi sebanyak 4.242 ekor, kambing 11.559 ekor, dan domba 2.051 ekor.
Sedangkan untuk ketersediaan hewan di Gunungkidul tahun ini dikatakannya sangat melimpah hingga pada beberapa pekan ini. Tercatat sapi jantan siap kurban sebanyak 18.345 ekor, kambing 27.022 ekor, dan domba 1.508 ekor.
“Masih banyak stok di Gunungkidul, terlebih Jelang Hari Raya kali ini harga jual hewan ternak cukup stabil,” terangnya.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari memastikan upaya melindungi populasi ternak tetap berjalan. Selain pemantauan rutin disetiap pasar, sosialisasi melalui petugas lapangan juga gencar dilakukan.
"Surat edaran terkait pedoman penanganan hewan kurban saat ini juga sedang diproses," tutupnya.
Baca Juga