Sukses

Polda Riau Kesulitan Cari Bripka Andry Setelah Masuk DPO

Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau telah menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap Bripka Andry Darma Irawan terkait kasus setoran ke atasannya, Kompol Petrus.

Liputan6.com, Pekanbaru - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau telah menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap Bripka Andry Darma Irawan. Personel Brimob Polda Riau itu terjerat kasus setoran ke atasannya, Kompol Petrus.

Kompol Petrus sudah dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon B Pelopor Menggala Junction Rokan Hilir. Dicopot sejak Maret, Kompol Petrus kemudian ditaruh di tempat khusus (Patsus) pada 8 Juni 2023.

Tidak hanya Kompol Petrus, ada tujuh personel Brimob lainnya mendapat perlakuan sama. Mereka diduga melakukan pelanggaran etika karena memberikan uang hingga Rp650 juta kepada Kompol Petrus.

Kabid Propam Polda Riau Komisaris Besar Johanes Setiawan menjelaskan, upaya pencarian terhadap Bripka Andry sejak ditetapkan masuk dalam DPO.

"Lagi mencari dengan cara-cara yang kita laksanakan," kata Setiawan, Selasa siang, 13 Juni 2023.

Setiawan menjelaskan, Bripka Andry memang bisa dihubungi dan diajak komunikasi tapi tetap saja tidak ditemukan keberadaannya.

"Bisa berkomunikasi, kadang dimatikan, kadang ditutup, kadang dia tidak menjawab," ujar Setiawan.

Sebelumnya, Setiawan menyebut Bripka Andry per 8 Juni 2023 sudah tidak masuk 57 hari kerja. Andry diduga ikut menyetor kepada Kompol Petrus bersama sejumlah personel Brimob lainnya dengan total Rp650 juta.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bukti Transfer

Dugaan itu bukan isapan jempol belaka karena Andry sudah mengunggah bukti percakapan dan transfer.

Dalam percakapan itu, Kompol Petrus meminta sejumlah kepada Bripka Andry. Permintaan itu terjadi dalam beberapa tahun belakangan dengan ragam alasan.

Andry mengunggah bukti itu karena tidak terima dimutasi ke Batalyon A Pelopor di Pekanbaru. Andry merasa apa yang dilakukan tidak dihargai dan merasa dibuang dengan adanya mutasi pada Maret itu.

Andry mengaku sudah mengadu ke Komandan Satuan Brimob dan Kapolda Riau. Hanya saja tidak ada solusi yang menenangkannya sehingga membeberkan apa yang dialami selama ini.

 

Video Terkini