Sukses

Sim Salabim, Sampah Pun Bernilai Ekonomi

Warga di Sukoharjo ini memberlakukan bank sampah untuk menekan banyaknya sampah menumpuk di wilayah Kota Jamu itu.

Liputan6.com, Sukoharjo Dalam upaya menekan banyaknya sampah di Kabupaten Sukoharjo, banyak masyarakat di Kota Jamu itu mulai memanfaatkan sampah menjadi bernilai ekonomis tinggi. Seperti disampaikan oleh Kepala Desa Jombor, Musyid Indarto Putro yang juga sebagai pembina bank sampah Dahlia.

Bank sampah Dahlia akhirnya mendapatkan dukungan insentif dari PLN UP3 Sukoharjo . Mursyid mengaku bantuan dari PLN itu bisa menjadi manfaat untuk operasional mereka, khususnya para pengurus yang direkrut dari kaum difabel.

"Ini menjadi penyemangat untuk semua yang tergabung dalam program bank sampah Dahlia ini. Untuk terus berinovasi dan memberi nilai ekonomi tinggi," katanya di Sukoharjo, Sabtu (17/6/2023).

Menurutnya, kerjasama tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan yang dibutuhkan mereka para penyandang disabilitas. Pengolahan serta daur ulang sampah itu otomatis membantu masyarakat yang kebingungan apabila tidak memiliki lahan untuk membuang sampah hasil rumah tangga.

"Manfaat bagi rekan-rekan difabel yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Menekan Volume Sampah

Sementara itu, Aryta Wulandari, Manager PLN UP3 Sukoharjo menjelaskan bahwa kerjasama antara PLN UP3 Sukoharjo dan bank sampah Dahlia sebagai dukungan kepada masyarakat dalam mengelola sampah.

"Meningkatkan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mengelola sampah non B3 yang dihasilkan agar menjadi barang dengan nilai guna," ucap dia.

Sementara itu, dirinya berharap dari kerjasama atau MoU itu bisa meningkatkan kesadaran warga masyarakat dalam menjaga lingkungan khususnya di lingkungan PLN UP3 Kabupaten Sukoharjo.

"Tingkatkan kesadaran menjaga lingkungan dalam upaya menekan volume sampah di wilayah ini," pungkasnya.