Liputan6.com, Surabaya - Pada tanggal 16 Juni 2023 malam, Ketua Umum (Ketum) Jakmania, Diki Soemarno bercerita telah mendapatkan undangan dari manajemen Persebaya Surabaya. Undangan tersebut ditujukan kepada Pengurus Pusat (PP) Jakmania dalam rangka menghadiri hari jadi klub kebanggaan warga Surabaya itu.
Bukan tanpa alasan PP The Jakmania mendaparkan undangan itu, lantaran dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persebaya Surabaya tersebut digelar laga persahabatan melawan Persija Jakarta pada Minggu (18/6/2023).
"Saling menghormati, saya sebagai Ketua 3 The Jakmania hadir untuk memenuhi undangan tersebut. Kami juga memberikan bingkisan kado kecil sebagai bentuk apresiasi untuk Persebaya," katanya kepada Liputan6.com, Senin (19/6/2023).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengaku senang atas undangan itu, tak sedikit juga anggotanya ikut datang ke stadion meski dirinya belum bisa memastikan berapa banyak anggotanya yang turut hadir dalam laga itu.
"Terima kasih atas undangannya Persebaya dan Bonek, selamat ulang tahun yang ke-96. Semoga kita semakin bisa saling menghargai dan menghormati, tidak ada ujaran kebencian," harap Diki.
Contoh Perubahan Suporter untuk Klub Lain
Sementara itu, Pengamat sepak bola Surabaya, Cak D yang selalu memberikan update tentang persepakbolaan Surabaya melalui akun media sosial Twitter @Statsrawon bercerita singkat.
Ia mendapatkan informa tentang sejarah sepak bola Surabaya dan Jakarta, kisah awal mula suporter dua klub itu dari sesepuh Persebaya. Sesepuh Persebaya itu salah satunya Edhi Ruseno Karwoto putra Manager Persebaya 1997-2001.
Dia menjelaskan bahwa mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso pada tahun 1997/1998 silam melihat Sunarto Soemoprawiro Wali Kota Surabaya yang sukses membuat tim Persebaya Surabaya menjadi juara. Kemudian struktur yang diterapkan Cak Narto juga dilakukan oleh Bang Yos untuk memberikan dukungan kepada Persija Jakarta melalui The Jakmania.
"Saat itu Cak Narto membuat sistem-sistem untuk Persebaya dan Bonek. Akhirnya Bang Yos menerapkan hal sama kepada Persija dan The Jakmania," kata Cak D.
Menurutnya, pertemuan Bonek dengan The Jakmania dalam laga persahabatan di HUT Persebaya itu memang sudah seharusnya terjadi. Dirinya menyebut latar belakang lahirnya kedua suporter yang memiliki banyak persamaan itu, tidak seharusnya dinodai dengan perseteruan.
"Dengan ini (satu tribun) pertanda bagus untuk kemajuan sepak bola. Bisa menjadi contoh bagi klub dan suporter lainnya bersaing dengan wajar dan tidak berlebihan itu bagus," ungkapnya.
Ia berharap tim Persebaya bisa menjadi lebih berprestasi lagi di tingkat nasional mapun level internasional, sementara untuk Bonek harapannya untuk selalu fokus mendukung Persebaya tanpa perlu adanya permusuhan dalam persuporteran tanah air .
"Bonek jangan puas dulu dengan perbaikan-perbaikan yang sudah dilakukan. Tetapi harus berubah lebih ke arah yang lebih baik," pungkasnya.
Advertisement