Liputan6.com, Bandung - Viral video di media sosial TikTok, seorang anak yang dimarahi oleh orangtuanya setelah anak tersebut ketahuan bermain Roleplay. Video tersebut ramai dibahas oleh warganet yang merasa miris dan tidak tega dengan anak tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dalam video yang beredar, terlihat sang anak menangis sangat keras karena ketahuan oleh orangtuanya bermain roleplay di internet.
Sang orangtua kemudian merasa marah karena khawatir dengan tindakan sang anak yang bermain roleplay tidak sesuai dengan umurnya.
Setelah video tersebut viral, banyak orangtua yang mulai memperhatikan anaknya terutama yang gemar bermain ponsel. Hal ini juga menjadi perhatian beberapa psikolog menyangkut dampaknya terhadap anak.
Roleplay atau disingkat RP merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk berperan menjadi satu karakter tertentu. Karakter ini bisa dalam bentuk apa pun.
Biasanya, karakter yang digunakan adalah seorang idol, kartun, karakter game, atau seseorang yang terkenal.
Mengutip dari Cambridge Dictionary, Roleplay adalah aktivitas berpura-pura menjadi karakter tertentu dan berperilaku dan berinteraksi dengan cara karakter tersebut. Singkatnya, seperti berakting dengan sifat dan tingkah laku dari karakter yang ia pilih atau ia perankan.
Orang yang berperan menjadi karakter tersebut melakukan interaksi dengan orang lain dengan konteks yang telah disepakati. Misalnya, berperan menjadi teman, saudara, pasangan, dan hubungan apa pun itu yang telah disepakati.
Bermain Roleplay seperti bermain peran atau berakting dalam karakter tertentu di media sosial. Adapun orang yang bermain Roleplay biasa disebut sebagai roleplayer dan aktivitas ini sudah terkenal sejak lama sebelum viral seperti sekarang.
Perlu Pendampingan Orangtua
Semenjak teknologi dan dunia media sosial semakin berkembang muncul beberapa jenis-jenis Roleplay yang dimainkan oleh seseorang. Namun karena menjadi seorang roleplayer tidak mengetahui apa identitas aslinya, bisa jadi aktivitas ini berbahaya terutama untuk anak-anak.
Pada umumnya, bermain roleplay pada salah satu forum online mempunyai bentuk ceritanya masing-masing dan para pemain mempunyai perannya tersendiri. Namun, jika roleplay sudah dimainkan oleh seorang anak tanpa pengawasan anak bisa terjerumus pada dampak yang berbahaya.
Misalnya saja seorang anak yang memerankan karakter yang bukan untuk usianya bisa memberikan dampak terhadap psikologis anak tersebut. Selain itu, imajinasi anak bisa berdampak tidak sesuai pada umurnya.
Sang anak tidak hanya akan kehilangan identitas dirinya, tetapi juga bisa secara tidak sadar mengalami pelecehan, intimidasi, hingga eksploitasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Anak pun juga bisa kehilangan aktivitas fisiknya karena terlalu lama bermain di depan layar dan kurang bersosialisasi dengan kehidupan nyatanya.
Maka dari itu, orang tua selalu diperingati untuk selalu memperhatikan setiap aktivitas anak baik secara langsung dan juga aktivitas anak di media sosial. Para orangtua pun harus bijak dalam memberikan smartphone kepada anak dan selalu mengawasinya.
Advertisement