Liputan6.com, Jakarta - Nabi Muhammad menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Zulhijah pada 10 hari pertama. Apa itu puasa Dzulhijjah? Apa saja keutamaannya? Dan bagaimana niatnya? Yuk simak ulasannya!
Baca Juga
Advertisement
Puasa Zulhijah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Zulhijah, menjelang Hari Raya Qurban atau Idul Adha. Dalam rangkaian puasa Zulhijah, terdapat puasa Tarwiyah dan Arafah, yaitu puasa sunnah bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji.
Meski bukan termasuk dalam rukun Islam hingga tidak wajib dilaksanakan, namun puasa Zulhijah memiliki keutamaan dan berkah bagi yang melaksanakannya.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah berbagai keutamaan puasa Zulhijah.
Keutamaan Puasa Zulhijah
Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan istimewa dalam tahun Hijriyah. Keistimewaan itu di antaranya karena masuk dalam salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum), selain Rajab, Dzulqadah, dan Muharram.
Dalam haditsnya, Rasulullah saw bersabda bahwa berpuasa sunnah sehari di 10 hari pertama bulan Zulhijah ini setara dengan setahun berpuasa sunnah.
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).
Bahkan, saking mulianya Nabi Muhammad saw menyebutkan bahwa melaksanakan ibadah pada 10 hari pertama bulan Zulhijah lebih mulia daripada jihad fi sabilillah.
Advertisement
Niat Puasa Zulhijah
Mengutip NU Online, niat puasa Zulhijah boleh dibaca saat selepas Maghrib hingga menjelang terbit fajar. Jika terlewat, orang masih bisa membaca niat puasa Zulhijah hingga waktu Dzuhur.
Hal itu boleh dilakukan dengan syarat belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, ataupun bersetubuh.
Berikut niat puasa Zulhijah
1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Zulhijah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”