Sukses

Perahu Mati Mesin, Seorang Nelayan Minahasa Utara Terombang-ambing hingga Hanyut ke Perairan Sitaro

Selama perahunya mati mesin di tengah laut, nelayan bernama Helwik Bawoka itu terus mendayung mencari pertolongan.

Liputan6.com, Minahasa Utara - Karena perahunya mati mesin, seorang nelayan asal Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, hanyut sampai ke Pulau Biaro di Kabupaten Sitaro, Sulut.

Berdasarkan informasi yang diterima pihak Basarnas Manado, seorang nelayan asal Likupang Barat yang sedang melaut di sekitar Pulau Bangka, Kabupaten Minahasa Utara tertimpa musibah.

Humas Basarnas Manado Ferry Ariyanto mengungkapkan, nelayan bernama Helwik Bawoka itu pergi melaut untuk mencari ikan pada, Selasa (20/6/2023). Namun pada Rabu (21/6/2023), pukul 01.00 Wita, Helwik sempat memberitahukan kepada istrinya bahwa mesin perahunya mengalami gangguan.

“Perahu milik warga Desa Sonsilo, Kecamatan Likupang Barat itu hanyut dan mengarah ke Pulau Biaro. Selama mati mesin, dia berusaha mendayung perahunya dan mencari pertolongan,” ujarnya.

Mendapat informasi kejadian itu, Kepala Seksi Operasi Basarnas Manado memerintahkan agar pergerakan Operasi SAR menggunakan kapal KN Sar Bima Sena mengingat lokasi pencarian sangat jauh.

Upaya pencarian dilakukan tim gabungan yakni Basarnas, Bakamla, nelayan setempat dan keluarga korban. Pencarian ini mendapat kesulitan karena handphone Helwik tidak lagi aktif.

“Tim gabungan kemudian menyisir wilayah perairan Minahasa Utara hingga Sitaro, dan berkomunikasi dengan setiap nelayan yang ada di perairan Pulau Biaro. Informasi terakhir korban di sekitar Pulau Biaro,” kata Ferry.

Setelah melakukan pencarian, Helwik akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat. Dia terdampar di Tanjung Karungo, Pulau Biaro, Kabupaten Sitaro, Sulut.

“Dia kemudian dievakuasi ke Desa Karungo, Pulau Biaro, dan selanjutnya diserahkan pada keluarganya,” ujarnya.

Kepala Kantor SAR Manado Monce Brury mengapresiasi Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban, sehingga korban berhasil menemukannya dan dievakuasi di Desa Karungo.

“Selama pencarian Tim SAR Gabungan, tidak ada kendala. Angin laut semua normal, jadi pencarian berjalan cepat. Selama pencarian akan dirasa cepat menemukan korban, apabila semua Tim SAR Gabungan selalu berkoordinasi,” ujar Monce.