Ini Cara Warga Revitalisasi Situs Budaya di Keraton Kartasura

Cara Warga Revitalisasi situs budaya di Petilasan Keraton Kartasura — Warga melakukan revitalisasi situs budaya di petilasan Keraton Kartasura (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sukoharjo - Wilayah Kabupaten Sukoharjo terdapat banyak peninggalan sejarah, salah satunya adalah petilasan raja-raja dahulu yang turut memerdekaan bangsa Indonesia.

Sebagai upaya pelestarian budaya, Polres Sukoharjo gelar bakti sosial (baksos) dengan membersihkan serta merevitalisasi situs budaya di Keraton Kartasura.

Kapolres Sihgit, AKBP Sigit menjelaskan bahwa kegiatan itu menggandeng masyarakat dan para relawan budaya yang peduli terhadap pelestarian warisan budaya daerah.

Dirinya menyebut hal tersebut juga sebagai upaya melestarikan nilai-nilai warisan budaya di wilayah Kota Jamu.

"Di sini kita bersama masyarakat berinisiatif untuk bersih-bersih untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga situs-situs bersejarah," kata Kapolres Sigit, Kamis (22/6/2023).

Adat istiadat memang tak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Warisan nenek moyang itu melekat dalam beberapa rutinitas dan upacara yang bernuansa sakral. Pernikahan menjadi salah satu upacara yang sangat kaya dengan unsur budaya adat.

2 dari 2 halaman

Situs Sejarah di Sukoharjo

Sigit menyatakan bahwa, dengan kolaborasi antara aparat kepolisian dan masyarakat diharapkan dapat merawat dan memulihkan situs-situs budaya yang telah lama terabaikan.

"Masyarakat dan relawan yang antusias sangat memperlihatkan komitmen mereka dalam melestarikan kekayaan budaya daerah," ucap dia.

Selama kegiatan, masyarakat nampak antusias membersihkan dan merapikan area di sekitar situs-situs budaya. Mereka membersihkan sampah, memotong rumput, membersihkan saluran air, dan melakukan perbaikan sederhana pada fasilitas yang rusak.

"Bentuk perhatian dan partisipasi kami dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya di Sukoharjo. Kami berharap dengan adanya revitalisasi ini, situs-situs budaya dapat menjadi lebih terawat," tuturnya.

Dirinya berharap semangat kebersamaan yang terjalin saat merevitalisasi situs budaya itu dapat terus berlanjut dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada di wilayah Sukoharjo.

Hari pernikahan umumnya dihiasi bunga, mulai dari hiasan dinding hingga buket. Namun pengantin di Filipina ini menabrak budaya pernikahan pada umumnya. Pengantin wanita bernama April Lyka Biorrey-Nobis memilih bawang sebagai buket.