Liputan6.com, Parapat Sumatera Utara (Sumut) terus berjuang untuk bisa menghadirkan World Rally Championship (WRC). Demikian diketahui dari obrolan santai mengenai kesiapan WRC yang digelar di Mes Pora Pora, Parapat, Kabupaten Simalungun, Kamis, 22 Juni 2023.
Hadir dalam acara Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, Wakil Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Ananda Mikola, Ketua Badan Pengawas IMI, Jeffrey JP, Ketua IMI Sumut, Harun Mustafa Nasution, dan lainnya.
Wagub Sumut, Musa Rajekshah mengatakan, untuk menghadirkan WRC memang perlu proses dan waktu. Keseriusan dan semangat dari pemerintah sangat diperlukan agar WRC bisa kembali ke sini.
Advertisement
Baca Juga
"Tujuan kita untuk menghadirkan WRC memang untuk bangsa dan negara. Dengan adanya WRC, Danau Toba semakin dikenal dan dampak ekonominya bisa membantu masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Ijeck itu.
Ijeck juga sudah menyampaikan keinginannya tersebut ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi.
"Mudah-mudahan November 2023 dalam final kejuaraan APRC terakhir, Presiden Jokowi bisa datang ke Danau Toba," ucapnya.
Masukan Positif
Ketua IMI Sumut, Harun Mustafa Nasution, yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut. Sebagai wakil rakyat, dia juga ingin rakyat merasakan dampak dari adanya WRC.
"Kita sama-sama akan berjuang untuk kembali menghadirkan WRC. Sebagai orang yang merangkap wakil rakyat, saya juga ingin mengenalkan destinasi kita ke dunia. Pendapatan rakyat kita juga bertambah," sebutnya.
Ketua Badan Pengawas IMI, Jeffrey JP menilai, secara motivasi dan semangat sebenarnya saat ini sudah sangat siap. Namun harus realistis juga, dan harus menginventori faktor-faktor apa yang harus dipersiapkan.
"Itu kita petakan. Kita konekkan dari inventori itu ke mana. Misalnya pemerintah pusat perlu dukungan ini. Pemerintah daerah perlu dukungan ini. Komunitas dan masyarakat juga harus mendukung," sebutnya.
Advertisement
Infrastruktur
Bukan hanya itu, terang Jeffrey, masyarakat juga sebenarnya sudah paham rally itu apa. Dan yang harus perlu diperhatikan juga infrastrukturnya.
"Ini perlu kita inventori, hotel di Medan berapa. Kita butuh kurang lebih 5.000 kamar dengan bintang 4 dan 5. Kemudian spesial stage (SS) nya juga. Bukan hanya asal dipersiapkan, tapi bagaimana SS ini dibuat agar masyarakat juga bisa membeli dengan tiket dan ada income dari situ," terangnya.
Selain itu, katanya, yang paling berat adalah bagaimana Indonesia bisa mengikuti apa yang menjadi keinginannya FIA, yaitu Rally Safety Guidelines 2023.
"Yakni 7 index dan 60 items," tandasnya.