Sukses

Manuskrip Serat Baratayuda Dipamerkan ke Kaisar Jepang, Apa Itu?

Keraton Yogyakarta memamerkan manuskrip bertajuk Serat Baratayuda kepada sang Kaisar.

Liputan6.com, Yogyakarta - Raja ke-10 Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Permaisuri GKR Hemas menyambut kehadiran Kaisar Jepang Naruhito di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (21/06/2023). Penyambutan Kaisar ke-126 Jepang itu dilakukan di Regol Danapratapa, Kompleks Plataran Srimanganti, Keraton Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini, Keraton Yogyakarta memamerkan manuskrip bertajuk Serat Baratayuda kepada Sang Kaisar. Manuskrip merupakan kitab yang bertuliskan huruf Jawa.

Umumnya manuskrip ditulis manual menggunakan tulisan tangan. Bahkan, manuskrip juga bisa berupa gambar. Manuskrip biasanya bercerita tentang sejarah, ilmu pengetahuan, resep makanan, hingga jamu.

Sementara, Serat Baratayuda merupakan sebuah manuskrip yang dibuat pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono VII-VIII. Manuskrip tersebut bercerita tentang perang saudara Pandawa dan Kurawa.

Karena Kasultanan Yogyakarta bersendikan Islam, maka Pandawa pun melambangkan prinsip keislaman (rukun Islam), sedangkan Kurawa melambangkan 100 dosa yang harus dilawan manusia. Meski banyak korban berjatuhan, pada akhirnya, Pandawa memenangkan peperangan tersebut.

Sementara itu, gambar pada manuskrip ini sama dengan tokoh yang ada dalam wayang kulit. Bisa dibayangkan bahwa para ahli membuat manuskrip ini dengan proses yang cukup lama. Mereka juga harus berkonsentrasi dalam tata sungging wayang.

Selain manuskrip Serat Baratayuda, Kaisar Jepang juga diajak melihat koleksi-koleksi lain di Keraton Yogyakarta, seperti batik motif parangrusak barong, batik motif kawung, batik motif purbanegara, batik motif sidaluhur, hingga pusaka keris. Kaisar Naruhito juga diajak melihat pertunjukan wayang kulit persembahan Kawedanan Kridhamardawa di Tratag Bangsal Kencana sisi selatan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Video Terkini