Liputan6.com, Jakarta - RS Premier Bintaro (RSPB) menyelenggarakan kegiatan donor darah untuk umum dan talkshow yang membahas seputar mitos dan fakta penanganan stroke. Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan stok darah, meningkatkan kepedulian sosial, menambah pengetahuan serta pemahaman Kesehatan.
Kegiatan ini digelar menggandeng Mitsubishi Pajero Club Indonesia (MPCI), Ikatan Mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (IMTI FT-KMUP) dan Palang Merah Indonesia (PMI), digelar pada Sabtu 10 Juni 2023.
Dokter Spesialis Tulang Belakang RS Premier Bintaro, Dr. Omar Luthfi dalam paparan menyampaikan untuk menghindari cedera pada tulang belakang, seperti saraf terjepit apabila sedang melakukan touring di mana berkendara dalam waktu lama.
Advertisement
"Disarankan agar setiap dua jam berhenti dahulu untuk berdiri dan meregangkan badan, kemudian pada saat berkendara harus diperhatikan posisi duduk dengan sandaran yang baik, dimana menahan tulang belakang tetap tegak, dan setiap setengah jam dapat dilakukan peregangan saat duduk," jelasnya.
Apabila timbul keluhan nyeri pada tulang belakang, lanjutnya, segera konsultasi dengan dokter spesialis tulang belakang, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan MRI untuk dapat direkomendasikan tatalaksana yang tepat sesuai hasil MRI tersebut.
Pada beberapa kasus diperlukan adanya tindakan pemasangan pen untuk stabilisasi tulang belakang. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, operasi tulang belakang saat ini sangat aman dikerjakan.
Tindakan minimal invasif dapat menggantikan tindakan konvensional, contohnya dengan menggunakan Robbin, Robotic Spine Surgery yang dimiliki oleh RS Premier Bintaro dimana presisi dan akurasi pemasangan implant 99 persen, bahkan untuk kasus yang sangat sulit. Sangat minimal resiko dan komplikasi pemasangan implant.
CEO RS Premier Bintaro, dr. Martha mengatakan tindakan operasi tulang belakang menggunakan Robotic Spine Surgery memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya, yaitu Length of Stay (LoS) / waktu rawat inap yang pendek, obat yang digunakan lebih sedikit, serta kemungkinan re-operasi lebih kecil.
"Sehingga ini secara biaya justru lebih baik," ujarnya.