Sukses

5 Daerah Langganan Terdampak Kekeringan di Jabar, Mana Saja?

BPBD Jawa Barat sedang menyiapkan keputusan tentang status siaga darurat kekeringan.

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak lima daerah di Provinsi Jawa Barat yakni Indramayu, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya dan Ciamis mendapat perhatian khusus dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) karena kerap terdampak kekeringan.

Apalagi saat ini menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gangguan cuaca El Nino mulai berdampak seluruh daerah di Indonesia.

Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan, namun sebagian wilayah tersebut saat ini sudah terbantu dengan adanya Waduk Jatigede.

"Kami sudah koordinasi dengan kabupaten dan kota, terutama yang rawan terkena dampak. Masing-masing daerah sudah menginput data yang harus diantisipasi seperti untuk pengairan sawah dan air bersih," ujar Dani dalam siaran persnya, Bandung, Sabtu, 24 Juni 2023.

Dani mengatakan untuk persediaan air bersih, langkah antisipatif yang dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi tangki-tangki air yang dimiliki BPBD, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Pekerjaan Umum (PU), dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Dani menegaskan seluruh langkah yang dilakukan otoritasnya ini sebagai antisipasi menghadapi kemungkinan dampak kekeringan akibat El Nino.

Bahkan dalam menghadapi dampak kekeringan akibat El Nino, BPBD Jawa Barat sedang menyiapkan keputusan tentang status siaga darurat kekeringan.

"Jadi kami akan menyuplai air bersih ke permukiman jika dibutuhkan dan membuka hotline . Itu semua sudah kami siapkan. Untuk pengairan sawah, kami akan kembangkan irigasi berkoordinasi dengan pihak terkait dengan mengoptimalkan waduk-waduk yang saat ini kondisinya masih normal," kata Dani.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan benih padi varietas tahan kering kepada petani guna mengantisipasi dampak El Nino.

Berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino kini masih lemah namun puncaknya akan terjadi di Agustus - Desember 2023.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Dampak ke Tanaman Pertanian

Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jawa Barat, Yanti Zakiah, benih tahan di musim kemarau ini terutama akan diberikan di wilayah lumbung padi nasional diantaranya Indramayu, Karawang, Cirebon, Bekasi, Majalengka dan Cianjur.

"Untuk tahun 2023 itu kita hanya mendapatkan alokasi dari pusat 70 ribu hektar untuk bantuan benih. Nah sampai bulan Juni ini, sudah tersalur hampir dari Dipa Provinsi Jawa Barat di angka 50 ribu hektar ke 12 kabupaten kota. Kemudian dari dipa pusat kurang lebih 22 ribu hektar, jadi total ada 77 ribu hektar itu di 12 kabupaten kota sudah mendapatkan bantuan benih," ujar Yanti dalam siaran pers, Bandung, Jumat, 16 Juni 2023.

Yanti menuturkan benih padi varietas tahan kering yang disediakan, di antaranya Inpari, Inpago, Cakrabuana, dan Situ Bagendit.

Yanti menegaskan terdapat secara keseluruhan 448 varietas padi sudah diluncurkan oleh Kementerian Pertanian yang dapat dijadikan pilihan petani.

Yanti mengatakan bantuan benih tanam ulang (replanting) ini sebelumnya telah disalurkan untuk lebih dari 30 ribu hektar kawasan di Jawa Barat yang terdampak banjir pada Februari - April 2023.

"Tanaman yang rusak akibat banjir berada di Kawasan Selatan Jawa Barat seperti di Cirebon, Sukabumi Selatan, Karawang menjadi lokasi yang terdampak banjir di awal tahun 2023," kata Yanti.

Yanti menerangkan sisa bantuan benih untuk periode Juli - Desember 2023 yaitu 28 ribu hektar.

Seluruh benih tahan kering ini didorong untuk menjadi penanganan dampak El Nino di Jawa Barat, antara lain benih tahan kering Inpago 20, Inpago 9, Inpari 33, Inpari 43 dan Inpari 42.

Yanti menuturkan pula, selain bantuan benih padi varietas tahan kering, pola tanam juga menjadi perhatian.

"Petani jangan memaksakan diri menanam padi jika air irigasi mulai berkurang, jadi bisa diganti dengan umbi dan kacang-kacangan," ucap Yanti.

Pada tahun ini luas lahan sawah di Jabar tercatat 928.218 ha di 27 kabupaten dan kota. Dengan intensifikasi lahan, produksi beras Jabar berhasil mencapai posisi dua terbanyak secara nasional pada 2022.

Selain bantuan benih, upaya yang sudah dan sedang dilaksanakan di Jawa Barat agar tidak berdampak pada produksi antara lain juga menyediakan air yang cukup untuk target luas tanam tahun 2023 sekitar 1,8 juta hektare, dengan satu kali hingga ada yang bisa tiga kali tanam

"Tahun 2023 kami tetap optimistis bisa memproduksi beras terbanyak kedua nasional. Terbukti dengan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden kepada Gubernur Jabar di Padang beberapa hari lalu," tukas Yanti.